MARTAPURA, klikkalsel.com – Sebanyak 35 kepala keluarga (KK) di Desa Sungai Tabuk Keramat, RT 1,2 dan 3 Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, terpaksa mengungsi ke puskesmas setempat akibat banjir yang merendam rumah mereka.
Warga mengaku sudah bertahan di lokasi pengungsian selama satu minggu karena khawatir air terus naik dan aktivitas sehari-hari semakin sulit dilakukan.
Banjir yang melanda desa tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, ditambah meluapnya sungai di sekitar wilayah tersebut yang menurut informasi warga mulai parah sejak awal bulan Januari 2025.
Akibatnya, pemukiman warga tergenang dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari mata kaki hingga diatas lutut orang dewasa.
Hasan (29) satu diantara warga yang mengungsi mengatakan, ia bersama keluarga mengungsi sudah sepekan lantaran dirumah sulit beraktifitas dan kuatir air semakin naik.
Baca Juga Banjir Rob Rendam Lebih dari 150 Rumah di Sungai Rangas, Warga Kesulitan Beraktivitas
Baca Juga Banjir di Kecamatan Martapura, Akses Darat Empat Desa Lumpuh Total
“Saat ini kami kesulitan untuk beraktivitas, rumah terendam, dan air belum surut. Karena itu, kami mengungsi ke puskesmas untuk mencari tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Para pengungsi berharap ada bantuan lebih lanjut dari pemerintah daerah, terutama kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, serta layanan kesehatan.
“Sebelumnya sudah ada tapi kita harap bisa lebih sering lagi,” imbuhnya.
Bahkan sebagian ada yang mengeluh mengalami penyakit gatal gatal karena sering terendam air.
“Pasti itu kebanyakan warga belancat (kutu air) di sela sela jari kaki karena sering di air,” imbuhnya.
Saat ini, warga berharap kondisi segera membaik agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Namun, dengan intensitas hujan yang masih tinggi, mereka tetap waspada terhadap kemungkinan banjir yang lebih besar.
“Mudah-mudahan bisa lekas surut dan kita bisa kembali kerumah, tapi ini sering hujan kita tetap siaga,” tuturnya.
Puskesmas setempat yang dijadikan lokasi pengungsian kini kebanyakan diisi warga, terutama lansia, anak-anak dan balita.
Informasi dihimpun pihak pemerintah provinsi melalui Kabupaten Banjar telah menyalurkan bantuan darurat dan terus memantau perkembangan situasi di lapangan. (airlangga)
Editor: Abadi