BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tak mau banjir kembali melanda Banjarmasin, Pemko Banjarmasin diminta lebih memaksimalkan program normalisasi sungai dan pembenahan drainase.
Sebab, program tersebut bisa mengantisipasi musibah banjir, termasuk genangan air di jalanan dan pemukiman warga.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi mengatakan, melalui program itu, saat air sungai pasang apalagi disertai curah hujan tinggi, air tidak sampai menggenangi jalan, maupun lingkungan pemukiman warga.
Ia berharap program itu harus dilakukan di semua kawasan di Banjarmasin, agar tidak ada sungai yang tersumbat lantaran mengalami pendangkalan akibat sampah, lumpur atau kotoran lain.
“Pembersihan drainase dan sungai harus gencar dilaksanakan. Jangan sampai ketika banjir semua jadi ribut. Kita harus belajar dari pengalaman awal 2020 lalu,” ujarnya.
Baca Juga Pasar Kuripan Terkena Imbas Revitalisasi Sungai, Disperdagin Siapkan Sejumlah Opsi
Tak hanya itu, Afrizal juga menyarankan, agar ada upaya menumbuhkan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai atau drainase.
“Sebab, perilaku yang tidak memperdulikan masalah lingkungan ini dipastikan akan berdampak tersumbatnya saluran pembuangan air pada drainase atau sungai,” katanya.
Ia juga berpendapat, perlunya dibudayakan membuat sumur resapan dan biopori, serta mempertahankan wilayah resapan air maupun kawasan lindung yang sudah ditetapkan dalam Perda RTRW.
“Hal lain tak kalah penting adalah menghindari dan menindak tegas terhadap setiap pendirian bangunan dengan sistem uruk. Apalagi jika pendirian bangunan itu sampai menutup aliran air sungai,” tuturnya.
Ia pun meminta, Pemko Banjarmasin melalui SKPD terkait harus bersikap tegas tanpa pandang bulu terhadap bangunan yang menyalahi aturan tersebut.
“Ini bertujuan supaya tersedia resapan air guna mengantisipasi ancaman bahaya banjir,” tegasnya. (farid)
Editor : Amran