BANJARMASIN, klikkalsel.com – Polresta Banjarmasin menyambut baik pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri, Selasa (29/7/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Polresta Banjarmasin ini membahas secara mendalam dengan tema “Menyelamatkan Generasi Emas dan Peran Polri Dalam Menanggulangi Kejahatan Narkoba.”
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi melalui Kasi Humas, Ipda Sunarmo menyampaikan, apresiasinya atas kehadiran tim Puslitbang Polri dan menegaskan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis yang dibahas dalam forum tersebut.
“Narkoba adalah musuh bersama dan perlu formula yang jitu dalam memberantasnya,” ujar Ipda Sunarmo.
Ia menjelaskan, forum ini menjadi sangat penting dalam menggugah peran semua elemen masyarakat, termasuk lembaga pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan dalam melawan penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga : Propam Polda Kalsel Giatkan Gaktiplin di Polresta Banjarmasin, Cegah Penyimpangan Personel Polri
Menurutnya, kegiatan yang diinisiasi Puslitbang Polri ini sejalan dengan semangat Polresta Banjarmasin dalam menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman narkoba, khususnya bagi generasi muda.
“Polresta Banjarmasin sangat mendukung bagaimana ke depannya upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bisa dilakukan secara menyeluruh,” tegasnya.
FGD yang dihadiri para pejabat utama dan personel Polresta Banjarmasin itu juga menjadi wadah penting untuk mengevaluasi peran Polri dalam pemberantasan narkoba, sekaligus memperkuat pendekatan preventif di tengah masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Tim Puslitbang Polri Kombes Pol. Saefuddin Mohamad menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak.
“Kejahatan Narkoba adalah musuh bersama sehingga penanggulangannya harus dilakukan secara bersama-sama dan komprehensif,” jelasnya.
Ia berharap, diskusi ini dapat menghasilkan strategi konkret yang bisa menyelamatkan generasi emas dari paparan narkoba.
“Kita semua harus bisa menyelamatkan para generasi muda,” kata Saefuddin.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kombinasi antara penegakan hukum, pencegahan, dan rehabilitasi sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
“Jadi semua pihak berperan. Selain penegakan hukum yang dilakukan Polri, upaya pendekatan preventif dan rehabilitatif harus dilakukan,” pungkasnya. (airlangga)
Ediror: Abadi





