BANJARMASIN, klikkalsel.com – Aksi pengeroyokan diduga dilakukan oleh sekelompok remaja di kawasan Jalan Lingkar Dalam, samping SPBU Jonggol, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 02.30 Wita.
Dua warga yang sedang berjaga di lokasi tersebut mengalami luka akibat serangan senjata tajam.
Korban masing-masing bernama Suryadi alias Amang Isur (48) dan Muhammad Syafii (32). Keduanya diserang secara tiba-tiba oleh sekelompok remaja yang datang menggunakan belasan sepeda motor.
Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Christugus Lirens melalui Kanit Reskrim AKP Joko Sulistiyo Sriyono menjelaskan, peristiwa tersebut bermula dari aksi tawuran antar kelompok remaja di sekitar jembatan dekat SMA Negeri 10 Banjarmasin.
âSetelah tawuran selesai dan salah satu kelompok melintas di depan TKP, para pelaku tiba-tiba turun dari sepeda motor, berteriak âserbuâ, lalu menyerang dua korban yang saat itu sedang berjaga di SPBU,â ujar AKP Joko saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Banjarmasin Selatan, Senin (15/12/2025).
Dalam pengeroyokan tersebut, para pelaku menggunakan senjata tajam jenis celurit dan golok. Akibatnya, korban Suryadi mengalami luka di telapak tangan kiri, siku bagian dalam tangan kiri, serta jari manis tangan kanan.
Sementara korban Muhammad Syafii mengalami luka robek di betis kanan serta luka tusuk di punggung sebelah kanan.
âKorban Syafii hingga kini masih belum bisa beraktivitas normal karena luka yang dideritanya, sedangkan korban Suryadi sudah mulai beraktivitas kembali,â jelasnya.
Baca Juga :Â Kemenag Kalsel Minta Polisi Tindak Tegas Pelaku dan Penyebar Video Viral Homoseksual
Baca Juga :Â Wakar Mengaku Setubuhi Anak 9 Tahun sudah 10 Kali dan Tanpa Paksaan
Polsek Banjarmasin Selatan bergerak cepat mengamankan para terduga pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah anak yang seluruhnya masih berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH), dengan rentang usia 15 hingga 19 tahun. Mayoritas pelaku diketahui masih berstatus pelajar.
Dari tangan para pelaku, polisi turut mengamankan tiga bilah senjata tajam, terdiri dari dua celurit dan satu golok. Berdasarkan pemeriksaan, senjata tersebut diperoleh dengan cara membeli secara daring melalui media sosial Instagram dengan harga sekitar Rp150 ribu per bilah.
âMotif sementara, karena kelompok lawan mereka sedikit dan melarikan diri, sehingga dua korban ini yang justru menjadi sasaran pelampiasan,â ungkap AKP Joko.
Meski demikian, kasus ini tidak dilanjutkan ke proses hukum pidana. Kedua korban memilih menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dengan pertimbangan para pelaku masih di bawah umur.
Penyelesaian dilakukan dengan kesepakatan pemberian biaya pengobatan hingga korban sembuh.
Sebagai langkah pembinaan dan efek jera, pihak Polsek Banjarmasin Selatan memanggil seluruh orang tua pelaku untuk membuat surat pernyataan dan diminta lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka di luar jam sekolah.
âKami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Orangtua harus lebih peduli dan mengawasi pergaulan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam tindakan kriminal,â tegas AKP Joko.
Sementara itu, korban Suryadi alias Amang Isur mengaku tidak mengetahui apapun sebelum diserang. Ia menyebut, dirinya belum sempat menegur para remaja tersebut.
âTiba-tiba langsung diserang. Kami tidak tahu ada masalah apa,â ujarnya.
Meski mengalami luka, ia memilih jalur damai karena merasa kasihan melihat para pelaku masih berstatus pelajar.
âHanya berharap anak-anak itu bisa berubah dan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,â pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi





