Pohon Roboh di Belitung Darat Diduga Karena Tanah Gembur Akibat Pasang Surut

Anggota BPBD bersama DPKP Kota Banjarmasin saat memotong bagian pohon yang roboh di Jalan Belitung Darat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pohon Trembesi dengan tinggi sekitar belasan meter dan berusia puluhan tahun di kawasan Jalan Belitung Darat mendadak roboh hingga menutup badan jalan, Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 14.30 Wita

Syukurnya robohnya pohon tersebut tidak mengenai pengendara disekitarnya dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Bambang (27) pedagang yang mangkal di sekitar pohon tersebut mengatakan, hal itu terjadi diduga akarnya sudah tidak kuat lagi menahan beban.

“Terlihat dari pohonnya sudah miring ke atas badan jalan sekitar dua sampai tiga hari yang lalu,” ujarnya.

Sebelum roboh, kata Bambang, kemarin Selasa (14/5/2024) sekitar pukul 21.00 Wita pohon tersebut juga sempat tersangkut truk yang membawa alat berat saat melintas menuju arah Jalan Belitung Ujung.

“Akibatnya pohon itu semakin miring,” imbuhnya.

Hingga kemudian, pohon tersebut kembali tersangkut truk membawa peti kemas yang lewat dan selang beberapa saat pohon itu mendadak roboh dengan sendirinya.

“Padahal truk itu sudah menghindar, tapi tetap terkena,” jelasnya.

Disamping itu, Yossi Danru 1 BPBD Kota Banjarmasin mengatakan, pohon tersebut sudah berusia puluhan tahun dan diduga memang benar akarnya sudah tidak kuat lagi.

Baca Juga : Dinilai Tidak Relevan dan Merusak Fasilitas Lain, Pohon Trembesi di Banjar Akan Dibabat Habis

Baca Juga : Peringati Hari Bumi Sedunia 2024, Pemkab Kotabaru Lakukan Tanam Pohon dan Seminar

“Faktor tumbang (roboh) itu diduga karena tanah gembur yang disebabkan pasang surutnya air sungai,” duganya.

Kemudian, terkait adanya informasi pohon tersebut sempat bersenggolan dengan truk dirinya merasa hal tersebut bukan penyebab utama.

“Karena senggolannya tidak parah, yang jadi utama itu tanah gembur sehingga agar pohon tidak kuat lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut, mengingat sering terjadi pohon roboh pihaknya juga mengimbau agar warga terus berhati hati dan bila cuaca ekstrim atau saat hujan beserta angin kencang untuk tidak berteduh di bawah pohon.

“Karena berbahaya dan kita tidak bisa memprediksi pohon pohon yang sudah tua dan apakah sudah lapuk,” imbuhnya.

“Apalagi sudah banyak benalunya itu sangat rentan sekali dan kebanyakan sudah lapuk,” sambungnya.

Disamping itu, jika ada warga menemukan pohon yang dirasa berbahaya atau sudah miring bisa menghubungi pihaknya.

“Bisa menghubungi kami di Call Center 112,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi