Pilah Sampah Dapat Sembako, Gubernur Kalsel H. Muhidin Ingin Membangun Budaya Baru Warga Banua

Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman meninjau jumlah warga yang berpartisipasi pada Program Pilah Sampah Dapat Sembako.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Komitmen Pemprov Kalsel terhadap penanganan masalah lingkungan diimplementasikan Pemprov Kalsel melalui program Pilah Sampah Dapat Sembako.

Gubernur Kalsel H. Muhidin secara resmi meluncurkan program tersebut dengan harapan membangun budaya baru di masyarakat.

Progam ini mendapat respon positif masyarakat saat kegiatan perdana Pilah Sampah Dapat Sembako di halaman eks Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin, Sabtu (3/5/2025).

Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman hadir dalam kegiatan itu dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Orang nomor satu di provinsi ini mengimbau masyarakat memilah sampah dari rumah, agar pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis.

“Kita ingin membangun budaya baru bahwa sampah bisa menjadi sumber manfaat jika dikelola dengan benar,” tuturnya.

Baca Juga Lakukan Pilah Sampah, PAM Bandarmasih Tak Ingin Bebankan ke Pemerintah

Baca Juga Krisis Sampah Banjarmasin Belum Teratasi, Walubi Kalsel Gelar Talk Show Cari Solusi

H. Muhidin juga menaruh perhatian serius terhadap status Darurat Sampah Kota Banjarmasin. Yang mana, Pemerintah Kota Banjarmasin mengklaim kondisi darurat sampah usai penutupan Tempat Pemerosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada Februari lalu mulai teratasi.

Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman meninjau jumlah warga yang berpartisipasi pada Program Pilah Sampah Dapat Sembako.
Warga antusias menungkarakan sampah non organik di kegiatan program Pilah Sampah Dapat Sembako yang dilaksanakan Pemprov Kalsel.

“Persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Masyarakat harus mendukung upaya mengatasi kondisi darurat sampah lewat pemilahan mulai dari rumah,” imbuhnya.

Mantan Wali Kota Banjarmasin ini mengharapkan program ini jugaditerapkan lebih luas di berbagai daerah, dengan melibatkan pihak swasta perusahaan.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas LH Kalsel, Fatimatuzahra menerangkan tujuan utama program Pilah Sampah Dapat Sembako merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat.

Dia mengungkapkan, komposisi sampah terbesar berasal rumah tangga. Oleh karena perlu kesadaran masyarakat secara luas terkait pengolahan sampah.

“Ini bagaimana kita menstimulasi agar memilah sampah menjadi budaya di tengah masyarakat. Bagaimana sampah dapat mendatangkan manfaat ekonomi,” ujar Aya, sapaan akrabnya.

Aya mengatakan progam tersebut menggendeng Bank Sampah Induk Kota Banjarmasin untuk memperkirakan harga sampah sesuai jenis. Misalnya botol plastik, botol kaca, kartus, kertas, kaleng hingga minyak jelantah, kemudian dapat ditukarkan dengan bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, mie instan hingga pakai bekas.

Di tempat yang sama, Wali Kota Banjarmasin M Yamin menegaskan sejauh ini kondisi darurat sampah di wilayahnya mulai teratasi.

Menurutnya timbunan sampah dapat berkurang 20 persen melalui proses Pilah Sampah Dapat Sembako.

“Demikian juga dengan pembuangan sampah dari Banjarmasin ke TPA Regional milik Provinsi Kalsel juga berkurang dari 600 ton menjadi 300 ton perhari,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi