Perumusan City Branding Banjarmasin Dinilai Terburu-buru

Rapat perumusan City Branding untuk Kota Banjarmasin di aula Badan Perencanaan, Pelatihan, dan Pengembangan Daerah (Barenlitbangda) Pemko Banjarmasin. (foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Penetapan City Branding untuk Banjarmasin kembali tertunda, pasalnya penetapan tersebut dinilai harus memiliki makna dan realita tepat yang akan disuguhkan kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara yang akan berwisata ke Banjarmasin.

Banjarmasin yang terkenal sebagai kota seribu sungai, kini masih dalam perumusan untuk merubah brand dari nama tersebut.

Brand kota seribu sungai yang telah melekat sejak lama tersebut kemungkinan akan digantikan dengan nama lain.

Namun dari rapat koordinasi dengan sejumlah pihak seperti budayawan, akademisi, serta para pelaku wisata di Aula Badan Perencanaan, Pelatihan dan Pengembangan Daerah (Barenlitbangda) Banjarmasin, masih belum menemukan titik terang untuk brand dari Banjarmasin ini.

City Branding tersebut nanti akan menjadi wajah baru Banjarmasin. Dari sekian banyak usulan nama untuk city branding, telah ditetapkam dua nama yakni, Banjarmasin Amazing River dan Banjarmasin Unique River. Dua brand tersebut didapatkan dari hasil musyawarah dengan sejumlah pihak.

Namun dalam beberapa kali pertemuan, pihak DPRD Banjarmasin tidak pernah terlihat ikut dalam perumusan city branding Banjarmasin ini.

Salah seorang akademisi, yang merupakan Dosem dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM Banjarmasin, Arief Budiman mengungkapkan, keputusan menentukan city branding tersebut sebenarnya tergantung dari pihak pemko yang akan melaksanakan apakah langsung mengeksekusi atau masih memerlukan waktu untuk melakukan studi lanjut mengenai branding tersebut.

Namun menurutnya Studi yang dilakukan pemko Banjarmasin tersebut sangatlah singkat yakni hanya dilakukan selama tiga minggu untuk membrendingkan Banjarmasin dalam rangka menangkap momen ulang tahun kota Banjarmasin ke-493.

“Saya sudah menyarankan 2 tahun yang lalu untuk melakukan branding kota Banjarmasin dan tiba-tiba 3 minggu munculah tagline kota Banjarmasin, sehingga ini akan menjadi tantangan tersendiri Apabila ternyata brandingnya tidak cocok, maka PR dari pemko sendiri harus melakukan rebranding apabila branding tidak cocok dengan kenyataannya dan ini akan mengeluarkan biaya yang besar,” ujarnya.

Dari dua kali pertemuan, ia mengakui, tidak diikuti DPRD Banjarmasin dalam penetapan city branding kita Banjarmasin ini. Terlebih lagi menurutnya dalam menetapkan city branding ini sejumlah pihak yang begitu penting tidak ikut terlibat.

“Saya tidak melihat dalam dua kali pertemuan ini keterwakilan dari DPRD, kemudian lagi dari pihak Angkasa Pura juga tidak ada, padahal mereka merupakan salah satu yang paling penting, karena pintu masuk dari pariwisata ada pada mereka,” pungkasnya. (fachrul)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan