MARTAPURA, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar terus mematangkan kesiapan menjelang puncak peringatan 5 Rajab. Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Mingguan di Aula Kantor DPRKPLH, Senin (17/11/2025), Bupati Banjar H Saidi Mansyur menginstruksikan seluruh instansi untuk memperketat sinkronisasi teknis demi menyambut jutaan jemaah.
Rapat strategis ini dihadiri oleh Pj Sekda Banjar H Ikhwansyah, perwakilan Tim Posko Induk Sekumpul H Abdel, jajaran kepala SKPD, pimpinan Perumda, serta pihak RSUD Ratu Zalecha.
Salah satu poin penting yang ditegaskan Bupati Saidi adalah rencana penerbitan Surat Edaran terkait larangan pengumpulan dana di jalan raya. Kebijakan ini akan diberlakukan di seluruh wilayah Kabupaten Banjar mulai tiga hari sebelum (H-3) hingga tiga hari sesudah (H+3) pelaksanaan acara.
“Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban lalu lintas serta menjamin kenyamanan dan keamanan para jemaah selama berada di Kabupaten Banjar,” tegas Saidi.
Bupati juga meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Perusahaan Daerah (Perusda) untuk menjalin komunikasi intensif dengan Tim Induk Sekumpul. Fokus utama diarahkan pada penataan lingkungan, manajemen sampah, dan kesiapan infrastruktur pendukung lainnya.
Baca Juga : Pemkab Banjar Targetkan Eliminasi TBC pada 2030
Baca Juga : Pemkab Banjar Gelar Tera Ulang UTTP di Pasar Karang Intan, Jamin Keakuratan Alat Timbang Pedagang
Hingga saat ini, Saidi mengeklaim progres kesiapan pemerintah daerah telah menyentuh angka 80 persen. Meski demikian, ia mengingatkan agar tidak ada celah dalam koordinasi lapangan.
“Kami mendukung penuh kelancaran momen 5 Rajab ini. Seluruh langkah teknis harus diselaraskan dengan arahan Tim Induk Sekumpul agar pelayanan kepada jemaah optimal,” tambahnya.
Selain aspek keamanan, isu kebersihan menjadi prioritas utama. Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat dan jemaah untuk menjunjung tinggi tagline “Datang Barasih, Bulik Barasih” (Datang Bersih, Pulang Bersih). Hal ini diharapkan dapat menjaga kekhusyukan acara sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kawasan Sekumpul dan sekitarnya.
Pertemuan ini menjadi momentum krusial untuk memetakan kebutuhan mendesak yang harus segera dieksekusi sebelum jutaan umat muslim dari berbagai penjuru tanah air memadati Kota Martapura. (*)
Editor:





