Penyesuaian Desain, PUPR Kalsel Genjot Pembangunan Jembatan Pulau Laut

Desain Pembangunan Jembatan Pulau Laut penghubung antara Kabupaten Tanah Bumbu–Kotabaru.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Pengerjaan pembangun Jembatan Pulau Laut penghubung dua kabupaten, yakni Tanah Bumbu-Kotabaru terus mengalami progres. Terbaru, Dinas PUPR Kalsel memastikan ada perubahan desain konstruksi guna menyesuaikan standar dan kemudahan pengerjaan di lapangan.

Hal tersebut mengemuka dalam rapat teknis antata Dinas PUPR Kalsel dan Dinas PUPR Kotabaru di Banjarbaru, Selasa (23/7/2024). Dalam rapat ini, disampaikan seluruh desain baik dari kontruksi sampai pada desain akhir.

”Karena ada perubahan-perubahan seperti klierens-nya dari 40 meter ke 30 meter, juga terkait barang dengan pelaksanaan. Jadi secara desain akan lebih dilengkapi lagi dan nanti akan disampaikan dilaporan akhir detailnya,” kata Kepala Dinas PUPR Kalsel Ahmad Solhan melalui Kasi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan, Dedi Hidayat

Progres pengerjaan saat ini, PUPR Kalsel mengganggarkan sekitar Rp5 miliar dengan melibatkan para tenaga ahli dari pusat untuk mendukung pembangunan jembatan dan agar sesuai dengan standar serta prosedur kementerian dan kemudahan di lapangan.

”Setelah ini, kita sudah kontrak pelaksana untuk jembatan pendekat, dari Batulicin 300 meter, dan Kotabaru 400 meter dengan lantai. Ini sebagai acuan untuk pelaksanaan ke depannya,” imbuh Dedi.

Baca Juga : Bawaslu Kalsel Luncurkan Pengawasan Pemilihan Gubernur 2024

Baca Juga : Industri Kecil Menengah Kota Banjarmasin Didorong Melek Digital

Dedi menerangkan proses pembangunan jembatan pendekat tersebut lumayan panjang dan bertahap. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang matang, Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) terlebih dahulu terutama untuk bentang utamanya sepanjang lebar 200×30 Meter.

”Itu yang harus kita konsultasikan dan meminta persetujuan di KKJTJ, ketika itu sampai selesai desain ini bisa menjadi acuan utama dalam pembangunan, tinggal bagaimana lagi sistem pendanaan untuk membackup perencanaan sesuai dengan rencana yang terimplementasi dengan bangunannya,” jelasnya.

Desain jembatan Pulau Laut sendiri sudah ada sejak tahun 2014-2015. Lalu dilakukan peninjauan ulang lantaran ada perubahan dimensi dalam ketinggian klierens dan surat Dirjend Perhubungan Laut dari Kementerian Perhubungan terkait diperbolehkannya 30 meter dari tinggi air tertinggi.

”Jadi itu memungkinkan untuk kita desain ulang sehingga dulu mungkin cukup tinggi dan bentang utamanya sudah tidak sepanjang yang dulu. Kitapun telah melakukan investigasi lagi terkait kondisi tanah dan tinggi permukaan serta pasang surut air laut dan tidak banyak perubahan,” tandasnya.(rizqon)

Editor : Amran