Penyalahgunaan Kecubung: Dinkes Ambil Langkah Rehabilitasi Bagi Pengguna

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Tabiun Huda

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Kesehatan Banjarmasin mengambil langkah pencegahan penyalahgunaan tanaman kecubung yang akhir-akhir ini digunakan oleh warga. Pengguna buah dari tanaman ini dibuat menjadi berhalusinasi hingga memiliki rasa senang yang berlebihan.

Diketahui bahwa kecubung merupakan tanaman hias yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat alternatif, lantaran memiliki berbagai kandungan senyawa aktif.

Sayangnya saat ini tanaman hias tersebut dipersalahgunakan. Bahkan akhir-akhir ini di media sosial viral pengguna kecubung.

Penyalahgunaan kecubung ini sangatlah berbahaya, pasalnya apabila tidak bisa menahan efek dari racun dari tanaman tersebut, pengguna tak hanya harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Tabiun Huda mengatakan, bahwa penyalahgunaan kecubung dapat berakibat fatal dan sangat berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga Pemuda yang Terjun dari Atas Tower Bukan Karena Mabuk Kecubung, Keluarga: Memang Bunuh Diri

Baca Juga Banua Darurat Mabuk Kecubung, Polda Kalsel Dalami Pelaku Penyalahgunaan

“Menyalahgunakan kecubung ini sangat berbahaya diantaranya dapat mengakibatkan halusinasi, kecanduan, delirium (penurunan kesadaran), dehidrasi dan takikardia (kondisi denyut jantung diatas normal). Bahkan tidak menutup kemungkinan berakibat keracunan dan kematian,” ucapnya saat di konfirmasi klikkalsel.com Kamis (11/7/2024)

Ia mengungkapkan untuk mengkonsumsi kecubung maupun tanaman herbal lainnya itu bertujuan mengatasi penyakit atau kondisi tertentu dan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

“Untuk mengkonsumsinya pun harus dengan konsultasi dokter guna menentukan keamanan dan memastikan manfaatnya, sesuai kondisi kesehatan masing masing,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin.

Jika telanjur dikonsumsi dan menimbulkan gejala keracunan, ia mengungkapkan maka harus segera mendapat pertolongan dari dokter atau tenaga medis untuk mencegah kondisi yang lebih berbahaya.

“Untuk mengatasi efek samping konsumsi kecubung antara lain bisa dengan detoksifikasi, obat-obatan dan pemantauan dari medis,” tuturnya.

Menanggapi penyalahgunaan yang ramai terjadi, Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan mengambil langkah guna mencegah penyalahgunaan tanaman kecubung.

“Kita akan memberikan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan tanaman kecubung kepada masyarakat terkhusus kepada anak sekolah yang beresiko besar menyalahgunakan tanaman kecubung,” terangnya.

“Bila dinas kesehatan menemukan adanya kasus penyalahgunaan tanaman kecubung maka akan di rujuk untuk rehabilitasi / rawat jalan di BNNK Banjarmasin dimana dinkes kota Banjarmasim sudah ber MOU dengan BNNK Banjarmasin dalam merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA bagi warga kota Banjarmasin,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran