JAKARTA, klikkalsel.com — Gubernur Kalsel, H. Muhidin bertandang ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Rabu (16/7/2025). Kedatangan orang nomor satu di provinsi ini mengikuti rapat Perpanjangan Runway Syamsudin Noor dan Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru.
Rapat ini dipimpin Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F Laisa Dili dan diikuti Ditjen Hubdara, Bupati Kotabaru, Sekda Kotabaru, Kadishub Provinsi Kalsel, Kadishub Kotabaru dan para pejabat lainnya.
Sehubungan status bandara internasional yang saat ini sudah diperoleh oleh Bandara Syamsudin Noor, Gubernur H. Muhidin menyampaikan beberapa penerbangan internasional yang difasilitasi pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang banyak.
Hal tersebut, ujarnya, tentu membutuhkan prasarana landasan yang panjangnya mencukupi. Panjang Runway Bandara Syamsuddin Noor saat ini adalah sepanjang 2500 meter x 45 meter.
Rencana penambahan runway sesuai dengan Master Plan Bandara (KP 2033 Tahun 2018) adalah 500 meter dengan estimasi biaya sekitar Rp 356 miliar.
“Kami hari ini berada di Kementerian Perhubungan RI bersama Dirjen Perhubungan Udara, Ir. Lukman F Laisa dan Direktur Angkasa Pura I, Yanindya Bayu Wirawan. Dalam pertemuan ini, kami membahas permasalahan tentang perpanjangan runway di Kalsel,” ucap Gubernur H. Muhidin.
Baca Juga Lantik Empat Dewan Komisaris, Gubernur Muhidin Optimis Bank Kalsel Lebih Kuat dan Terpercaya
Baca Juga Rencana Penerbangan Banjarmasin – Malaysia, Wagub Hasnuryadi: Ekonomi Kita Akan Lebih Baik
Selain mengenai perpanjangan, Gubernur H. Muhidin menambahkan juga dibahas terkait tentang ketahanan daripada runway tersebut. Karena, menurutnya hal itu perlu disiapkan lebih matang lagi.
Dengan kondisi runway saat ini, Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, hanya mampu melayani pesawat jenis Airbus A330-300, yang membutuhkan standar landasan pacu minimal 2.500 meter.
Dengan penambahan runway sepanjang 500 meter, maka Bandara Syamsuddin Noor akan memiliki landasan pacu sepanjang 3000 meter, yang akan memungkinkan Pesawat dengan berukuran besar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 untuk mendarat dan lepas landas.
Selain itu, Gubernur H. Muhidin juga membicarakan perihal Bandara Internasional Syamsuddin Noor terkait penerbangan sejak bulan November mendatang. Dari penerbangan Banjarmasin ke Malaysia, kemudian penerbangan langsung ke Mekkah, Arab Saudi.
“Jadi masyarakat Kalsel tunggu saja nanti dibuka dan diinformasikan oleh Pemerintah Provinsi dalam mensosialisasikannya. Jadi persiapkan saja bagi yang ingin melakukan penerbangan ke Malaysia dan ke Mekkah bagi yang umroh,” kata dia.
Hal itu, sebutnya akan menunjang penerbangan Internasional terutama untuk penerbangan langsung haji, umrah, dan Rute Internasional. Sementara, penerbangan yang ditargetkan ke Malaysia dan Arab Saudi, serta pemerintah juga akan merencanakan dan membuka penerbangan langsung ke China dan Singapore di bulan Oktober mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, M. Fitri Hernadi mengatakan perpanjangan runway masih terkendala pendanaan. Sebagai langkah awal, disepakati agar lebih dulu melihat prospek perkembangan peningkatan jumlah penumpang, salah satunya dengan strategi melakukan pengerasan runway (PCN Runway) Pavement Classification Number pada landasan pacu (runway).
“Saat penerbangan internasional nantinya sudah semakin ramai, tentu semakin banyak maskapai yang meramaikan bandara Syamsudin Noor serta semakin layak untuk dilakukan perpanjangan runway, karena sudah memenuhi prospek dan persyaratan dari Kemenhub untuk menggelontorkan dana pembangunan perpanjangan runway,” ujarnya .
Penerbangan perdana AirAsia yang semula pada tanggal 20 Oktober, dimajukan menjadi tanggal 22 September. Fitri Hernadi menerangkan pada minggu terakhir Oktober, maskapai Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan 2 kali seminggu ke Jeddah (umroh), dengan melakukan Technical Landing di Hyderabad, India menggunakan pesawat dengan kapasitas 365 penumpang.
“Maskapai Lucky Air sedang melakukan persiapan untuk melayani penerbangan dari dan ke Syamsudin Noor menuju China (Guangzhou), perkiraan pada bulan Oktober/November 2025,” imbuhnya.
Diketahui saat ini traffic penumpang di Bandara Syamsudin Noor sekitar 3,5 juta penumpang per tahun, dengan fasilitas terminal yang sudah semakin lengkap serta kapasitas yang mencukupi untuk melayani hingga 7-9 juta penumpang per tahunnya.
Dalam prosedur penganggaran perpanjangan runway oleh Kemenhub dan PT Angkasa Pura Indonesia dipersyaratkan jumlah penumpang telah mecapai 5 juta penumpang per tahun.
Sehingga saat ini yang diperlukan adalah bagaimana rencana aksi agar terjadi peningkatan kunjungan dan lalu lintas orang melalui bandara Syamsudin Noor, baik untuk domestik maupun internasional.
Untuk penerbangan internasional, maskapai yang telah melakukan survei pasar dan melakukan audiensi dengan Pemprov Kalsel adalah AirAsia.
Mereka mempersyaratkan minimum load factor penumpang per pesawat 80 persen agar maskapai mereka dapat secara berkelanjutan melayani penerbangan dari dan ke bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. (rizqon)
Editor: Abadi





