BANJARMASIN, klikkalsel.com – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) bekerja sama dengan GIZ 3RproMar, Waste4change (W4C) Alam Indonesia serta Direktorat Penanganan Sampah Kementerian LHK menggelar Forum Group Discussion (FGD) terkait Pendampingan sekaligus Pelatihan Tata Cara Perhitungan Tarif Penanganan dan Retribusi Sampah bagi stakeholder di Kota Banjarmasin.
FGD tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efisien dan praktis baik dari segi proses daur ulang, SDM hingga aspek penganggaran.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menyampaikan bahwa pertemuan kali ini sejalan dengan implementasi Permendagri Nomor 7 Tahun 2021.
Menurutnya sinergi yang dilakukan oleh jajaran APEKSI, GIZ, Kementerian LHK hingga asosiasi W4C karena telah membantu kota Banjarmasin tuk membenahi persoalan persampahan secara keseluruhan, khususnya soal perhitungan retribusi sampah.
“Jadi ada tanggungjawab bersama yang harus kita pikul selaras dengan apa yang tertuang dalam Permendagri dan mudah-mudahan dalam simulasi yang ada di sini terkait perhitungan sampahnya bisa menjadi contoh, paling tidak mencapai standar,” ujarnya, Kamis (24/10/2024).
Baca Juga : Youthfest Kembali Terlaksana, Wadah Kreasi Pemuda di Banjarmasin
Ia mengatakan bahwa saat ini angka penanganan dan tata kelola persampahan Kota Banjarmasin itu sudah relatif baik di angka 73 persen.
Kendati demikian, Ibnu mengakui bahwa memang terdapat beberapa titik yang masih harus ditangani secara masif dan hal tersebut sejatinya dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
“Secara keseluruhan sudah relatif baik, namun terkadang ada saja sisanya yang disoroti dan menjadi viral, sementara yang sudah kita benahi, ditangani seperti di sepanjang A. Yani itu tidak terekspos dengan baik,” terangnya.
“Sehingga yang sering terekspos itu jeleknya saja, padahal ada upaya yang terus kita lakukan,” tambahnya.
Karena itu, ia terus berpesan, bahwa persoalan sampah ini mesti ditangani sejak dini atau dari pemicunya.
“Seperti keluhan di Lingkar Dalam dekat Ukhuwah itu sekarang sudah tertangani dengan baik, jam 6 (pagi) clear. Kalaupun masih ada tolong disampaikan karena ada petugas yang kita siapkan,” jelasnya.
“Memang kuncinya kita tangani bersama dari sumber, masyarakat memilah sampah, jangan sampai numpuk semua, karena satu TPS ada yang menampung hingga 5 kelurahan. Makanya penting agar diselesaikan di skala RT, agar tumpukan tidak meluber ke badan jalan,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran