MARABAHAN, klikkalsel.com – Melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Kopperindag), Pemkab Barito Kuala (Batola) menggelar Program Pendidikan dan Pelatihan Pengkoperasian bertema “Peningkatan Akuntabilitas dan Transparansi Melalui Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Koperasi yang Efektif”, di Aula Mufakat, Rabu (12/11/2025).
Hal itu sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Batola untuk mendorong penguatan kelembagaan koperasi agar mampu berkembang secara profesional dan berdaya saing.
Kegiatan yang diikuti 30 peserta dari koperasi aktif se-Kabupaten Batola itu secara resmi dibuka oleh Bupati Batola yang diwakili Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan, M. Wahyu Adibawono, S.Hut.
Hadir pula sebagai narasumber dari Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Kalimantan Selatan, Rohadi Nursetya Wibawa, S.Kom.
Diklat ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan pengurus koperasi dalam mengelola keuangan dan administrasi sesuai prinsip transparansi serta regulasi yang berlaku, sehingga koperasi mampu beroperasi dengan efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Asisten III M. Wahyu Adibawono menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Kopperindag dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia juga berterima kasih kepada narasumber dan peserta yang antusias mengikuti pelatihan.
Pemerintah pusat maupun daerah menaruh perhatian besar terhadap perkembangan koperasi. Koperasi merupakan satu-satunya entitas usaha dengan prinsip demokrasi ekonomi, di mana kekuatan utamanya terletak pada para anggotanya, bukan pada modal.
“Karena itu, Pemerintah Daerah selalu berupaya membina dan mengawal perkembangan koperasi melalui kebersamaan dan semangat gotong royong,” ujarnya.
Baca Juga : Kecamatan Tabukan Juara Umum Lomba Menu B2SA 2025, Pemkab Batola Dorong Pangan Lokal
Ia menekankan, koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat, sehingga transparansi dan akuntabilitas menjadi unsur penting dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban.
Tanpa laporan yang transparan dan akuntabel, anggota akan kesulitan memahami kondisi keuangan dan mengawasi kinerja pengurus. Hal ini bisa menimbulkan rumor dan menurunkan kepercayaan anggota.
“Melalui diklat ini, diharapkan pengurus koperasi dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta profesionalisme dalam pengelolaan manajemen keuangan, pemasaran, dan aspek legalitas koperasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wahyu menegaskan bahwa koperasi merupakan motor penggerak ekonomi kerakyatan yang harus dikelola secara kuat, sinergis, dan berdaya saing tinggi.
Ia juga mengingatkan pentingnya penyelenggaraan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus kepada anggota.
“Saya mengingatkan para pengurus koperasi agar menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan pembukuan yang tertib,” imbuhnya
Dengan demikian, koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota serta berkontribusi dalam mengurangi pengangguran.
“Koperasi harus dikelola secara akuntabel, mandiri, dan profesional agar mampu menghadapi tantangan ekonomi pasar bebas yang dapat menggeser nilai-nilai kekeluargaan,” katanya.
Menutup sambutannya, Wahyu berharap kegiatan pelatihan ini menjadi momentum untuk memperkuat kapasitas pengurus koperasi di Batola.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Saya berharap para peserta bisa menjadi agen perubahan dalam memajukan koperasi di Kabupaten Barito Kuala,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi





