BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pembangunan oprit untuk Jembatan HKSN hingga sampai saat ini masih belum bisa dilakukan lantaran terkendala dengan anggaran yang masih menunggu anggaran perubahan.
Selain itu rupanya pembebasan lahan yang dilakukan pemko Banjarmasin pun belum sepenuhnya dibayarkan.
Disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi, bahwa pembangunan oprit ini akan sedikit terlambat, karena pengerjaan oprit itu nanti akan dilakukan dengan anggaran perubahan.
“Kita mengerjakan yang di Kuin Cerucuk dulu, di Banjarmasin Barat. Sementara untuk oprit itu di perubahan,” tuturnya, Rabu (30/6/2021).
Doyo menjelaskan bahwa pembebasan lahan sudah diselesaikan di tahap pertama. Namun pembayaran untuk ganti rugi pembebasan lahan tersebut masih belum selesai dilakukan.
“Pembebasan lahannya sudah beres, tetapi pembayaran baru 60 persen, masih sisa 40 persen lagi,” tuturnya.
Dari pembangunan jembatan HKSN tersebut sedikitnya ada sebanyak 46 persil bangunan warga yang harus dibebaskan lahannya. Baik di Kelurahan Kuin Cerucuk Banjarmasin Barat, maupun di Kuin Utara, Banjarmasin Utara.
Sementara itu Pejabat Pelaksana Teknis Kegoatan (PPTK) Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugianto, menyampaikan bahwa total anggaran untuk pembebasan lahan yakni sebesar Rp 33 miliar.
“Yang sudah terbayarkan itu Rp 23 miliar, jadi masih kurang Rp 10 miliar lagi,” tuturnya.
Baca Juga : Pembangunan Jembatan HKSN 1 Ditargetkan Rampung 2021
Sementara itu, Yazid Abdullah, pemilik Kios Lia yang bangunan kiosnya terkena pembebasan lahan di kawasan Kuin Utara ini mengatakan bahwa nilai Rp 955 juta untuk ganti rugi masih belum cukup, guna keperluannya mencari lokasi baru membuka kios.
“Kalau saya inginnya Rp 2 miliar untuk ganti rugi ini. Soalnya sampai sekarang saya belum dapat lokasi baru yang harganya di bawah Rp 1 miliar,” ujarnya.
Yazid mengungkapkan waktu pembayaran ganti rugi itu pun juga masih simpang siur, alias belum ada kepastian.
“Kemarin ada katanya bilang Mei, sekarang sudah lewat, Untuk besarannya ada yang bilang setengah dulu, ada juga yang bila dibayar penuh, itu pun masih belum jelas kepastiannya,” keluhnya.
Meski demikian, ia tetap mendukung proyek pembangunan jembatan baru tersebut. Karena menurutnya dengan akses pengguna jalan yang baik, tentunya dapat meningkatkan tarap ekonomi di masyarakat sekitar.
“Untuk kemajuan kedepannya bagus, karena warga di sekitar sini bisa memanfaatkan fasilitas itu. Tapi kalau bisa nilai ganti rugi mempertimbangkan keperluan kami,” pungkasnya (fachrul)
Editor : Akhmad





