BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemangkasan anggaran transfer dari pemerintah pusat tak membuat Kalimantan Selatan (Kalsel) terpuruk. Justru, DPRD bersama Pemprov Kalsel memandangnya sebagai peluang untuk menyusun Raperda APBD 2026 secara lebih efisien dan tepat sasaran.
Wakil Ketua DPRD Kalsel, H. Kartoyo, menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan program strategis terhenti akibat pemotongan anggaran. “Sudah kita simpulkan saat rapat tadi, terkait pengurangan anggaran tersebut, di rapat Banggar selanjutnya nanti akan kita cek satu per satu program mana saja yang prioritas dan mana yang tidak,” ujarnya, Kemarin.
Kartoyo optimistis, meski ada program yang kemungkinan tertunda, program-program vital yang sejalan dengan visi-misi Gubernur Kalsel tetap berjalan maksimal. Ia juga menyebut dalam satu minggu ke depan tim TAPD akan bekerja sama dengan Banggar DPRD untuk menyisir program yang bisa dimaksimalkan. “Masih ada ruang untuk kita upayakan,” tambahnya.
Baca Juga : Komisi III DPRD Kalsel Bahas Rencana Anggaran Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral untuk APBD 2026
Sejalan dengan DPRD, Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel, M. Syarifuddin, melihat pemangkasan ini sebagai momentum memperkuat efisiensi. “Pemangkasan ini bukan halangan, tapi peluang untuk kita meninjau ulang prioritas dan memastikannya lebih efisien,” jelasnya.
Menurutnya, pemerintah daerah berkomitmen memprioritaskan program yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, sambil tetap mencari terobosan kreatif agar pembangunan di Banua tidak terhenti. “Kami sangat mengapresiasi arahan dari pimpinan dewan. TAPD siap bekerja dalam satu tim dengan Banggar untuk menyisir dan mengevaluasi setiap program,” tegasnya.
Dengan koordinasi yang erat antara DPRD dan Pemprov Kalsel, tantangan fiskal diyakini dapat diatasi, sehingga roda pembangunan tetap berjalan demi kesejahteraan seluruh masyarakat. (adv DPRD Kalsel)
Editor : Akhmad





