Pedagang Kaki Lima Ditemukan Gantung Diri dengan Kabel Wifi

Pihak kepolisian, INAFIS Polresta Banjarmasin dibantu relawan setempat saat hendak mengevaluasi jasad almarhum yang masih tergantung di pohon. (Istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga Jalan Ir Phm Noor, Gang Perjuangan RT 43, Kecamatan Banjarmasin Barat, digegerkan dengan penemuan seorang pria tewas gantung diri, pada Jumat (19/9/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 Wita.

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Badrus Saleh (30), seorang pedagang kaki lima, yang baru pulang dari berjualan.

Ia terkejut saat mendapati sosok pria tergantung menggunakan kabel Wifi yang diikatkan pada pohon di depan rumah warga.

“Saya baru pulang, tiba-tiba melihat ada orang tergantung dengan kabel di lehernya. Saya bersama warga mencoba mendekat dan membangunkannya, tapi ternyata sudah meninggal dunia. Tidak ada yang mengenali dia sebagai warga sekitar,” ungkap Badrus.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banjarmasin Barat, Tak lama berselang, sejumlah anggota polisi bersama Tim Inafis Polresta Banjarmasin tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil identifikasi, pria itu diketahui bernama Saputra Tambrin (29), warga Desa Tawabi RT 01, Kecamatan Kepulauan Ronga, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Baca Juga : Sidang Kasus Batu Bara Senilai Rp7,7 Miliar, Rekan Terdakwa Jadi Saksi Diduga Terseret TPPU

Baca Juga : Sejarah Nama Banjarmasih, Bandarmasih dan Sekarang Dikenal Dengan Banjarmasin

Jenazah kemudian dievakuasi tim rescue gabungan ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan visum.

Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol M Noor Chaidir, melalui Kanit Reskrim Iptu Indra Permadi membenarkan temuan tersebut.

“Benar, telah ditemukan seorang pria meninggal dunia dengan kondisi tergantung. Untuk penyebab pastinya masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

Peristiwa ini sempat membuat warga sekitar gempar karena pria yang ditemukan meninggal tergantung itu bukan berasal dari lingkungan setempat.

Hingga kini, polisi masih mendalami latar belakang almarhum hingga nekat mengakhiri hidupnya. (airlangga)

Editor: Abadi