BANJARMASIN, klikkalsel – Pelanggan PDAM Bandarmasih yang ada daerah perbatasan kabupaten Banjar dilirik PDAM Intan milik Pemkab Banjar. Alasannya karena PDAM Intan mengklaim kelebihan produksi air bersih.
Apalagi, jumlahnya 14 ribu pelanggan tersebar di kawasan Sungai Lulut, Tatah Belayung dan Tembikar atau yang masuk Kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar
Bahkan, PDAM Intan sudah terang-terangan ingin ‘merebut’ potensi pelanggan tersebut dari PDAM Bandarmasih. Sehingga kedua perusahaan air bersih ini kemudian bertemu dan ditengahi DPRD Banjarmasin, di Gedung DPRD Banjarmasin, Rabu (4/4/2018).
“Dewan hanya mencari jalan tengah. Sehingga tidak ada kesan persaingan kurang sehat,” ucap Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Arufah Arif.
Dibeberkan Ketua DPC PPP Banjarmasin ini, sebelumnya kedua belah pihak sudah meneken nota kerjasama dan perjanjiannya sudah berakhir 2017 lalu.
Jadi, kata dia, pertemuan ini hanya merumuskan model kerjasama yang baru. Dengan penegasan harus saling menguntungkan.
Sementara Warga Tembikar enggan kalau harus dialihkan menjadi pelanggan PDAM Intan “Saya tidak mau. Selain letak kantor PDAM Intan Banjar terlalu jauh di Martapura. Layanan air juga kurang terlalu bagus,” ujarnya.
Direktur PDAM Intan Banjar, Syaiful Anwar mengatasi persoalan itu, akan dibentuk tim survei untuk pendataan lapangan bersama.
Jadi, diketahui pelanggan yang bisa dilayani PDAM Intan Banjar atau masih ikut PDAM Bandarmasih. “Kami juga masih melihat kondisi jangkauan perpipaan,” katanya.
Ia juga merasa tindakan pengalihan pelanggan tidak akan merugikan pihak PDAM Bandarmasih. Sebab, sama-sama anggota Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia).
Walau begitu, Direktur Teknik PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi sepertinya tidak ingin kehilangan pelanggan. “Idealnya PDAM Intan Banjar menyasar pelanggan baru yang belum mereka melayani,” katanya.
Apalagi kawasan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar sedang berkembang pemukiman baru.(*)