BANJARMASIN, klikkalsel– Kota Banjarmasin gagal mendapatkan Adipura Kencana. Hal itu disebabkan penilaian pasar dan drainase masih berada di bawah standar.
Kendati impian Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina gagal meraih Adipura Kencana, namun kota berjuluk Seribu Sungi ini, berhasil membawa pulang mendapatkan Adipura Kota Besar.
Adipura Kota Besat yang diraih Banjarmasin karena berhasil menjalankan program paya sampah plastik. Penghargaan ini merupakan yang ke empat kali berturut-turut untuk Kota Banjarmasin sejak tahun 2015 hingga di tahun 2018.
Pawai arak-arakan menyambut penghargaan adipura tersebut juga di sambut meriah oleh warga Banjarmasin. Walikota Banjarmasin dan Wakil Walikota Banjarmasin yang didampingi isteri konfoi mengarak penghargaan yang diterima sebagai kota bersih.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyambut dengan rasa bahagia atas penghargaan yang didapatkan, meskipun penghargaan tersebut lepas dari target yaitu Adipura Kencana.
“Ini adalah sebuah penghargaan dan kebanggan bagi kota Banjarmasin, piala adipura ini kami persembahkan untuk warga kota Banjarmasin, khususnya yang peduli terhadap kebersihan,” ucapnya.
Ia mengatakan, penilaian adipura tahun ini lebih ketat dari tahun sebelumnya, karena ada beberapa kota yang pada tahun sebelumnya mendapatkan penghargaan, namun ditahun ini tidak mendapatkannya.
“Tahun lalu ada sekita lima atau enam piala Adipura Kencana, tetapi untuk tahun ini hanya satu Adipura Kencana,” tuturnya, Selasa (15/1/2019).
Ibnu Sina berharap, agar apa yang telah didapatkan ini bisa terus ditingkatkan, dan menjadi sebuah PR besar untuk mendapatkan Adipura Kencana yang diharapkan.
“PR tahun depan lebih berat lagi, jadi saya sepakat adipura ini setiap tahun dilaksanakan, supaya kita tidak ada jeda untuk berleha-leha, karena setelah kita menerima Adipura ini sedetik kemudian kita harus sudah mempersiapkan Adipura untuk tahun berikutnya dengan membenahi segala kekurangan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Mukhyar mengatakan, tidak terpenuhinya penghargaan Adipura Kencana karena salah satunya ada pasar dan drainase yang membuat penilaian menjadi kurang.
“Pencapaian yang rendah itu masih pasar, kebetulan yang kita ajukan untuk dinilai itu pasar kalindo. Karena Pasar Kalindo ini pasar swasta jadi kita agak sedikit kerepotan menatanya, kemungkinan tahun depan pasar kalindo itu nanti akan kita gantikan ke pasar milik Pemko Banjarmasin,” papar Mukhyar.
Ia juga mengakui kesalahan dari pemerintah Kota Banjarmasin pada saat penilaian itu mengajukan Pasar Kalindo. “Kita akui memang salah kita kenapa pada saat penilaian itu kita masukan Pasar Kalindo,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Alfarabi