PELAIHARI, klikkalsel.com – Karindangan dalam kamus bahasa Banjar adalah teringat-ingat, kerinduan dan kangen, kini sebutan itu digunakan sebagai nama pantai yang belum 1 tahun dibuka di Kawasan Jalan Desa Pagatan Besar, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut.
Sesuai namanya, pantai tersebut memang membuat pengunjung selalu terbayang-bayang akan keindahannya yang selalu ingin kembali mengunjunginya. Terlebih ingin kembali melihat matahari terbenam (Sunset).
Dari informasi yang dihimpun klikkalsel.com Pantai Karindangan dibuka pada pertengahan tahun 2020 lalu, letaknya hanya beberapa kilometer dari Pantai Takisung yang sudah lebih dulu.
Pantai Karindangan dikelola oleh masyarakat sekitar. Namun status kepemilikan tanah milik salah satu warga di kawasan tersebut.
Adapun pesona yang memanjakan mata ketika memasuki pantai tersebut, pengunjung akan disambut dengan danau yang terbentuk secara alami pasca banjir di wilayah Pagatan Besar pada awal tahun 2021 lalu, yang mana danau itu diperindah dengan dermaga dan jembatan bambu.
View Pantai Karindangan tidak kalah jauh indahnya dari pantai Tangkisung dan Tabanio yang berada di sekitarnya.
Setiap akhir pekan, pantai tersebut kian ramai. Tidak terlalu menguras kantong, pengunjung hanya menggocek Rp 5 ribu sudah menikmati fasilitas yang disediakan di lokasi pantai berupa kamar mandi, Wc Umum Mushola dan Spot foto lainya seperti ayunan, dan bambu rafting.
Baca Juga :Ā Pemprov Kalsel Target 32 Ribu Hektar Lahan Kritis Ditanami Tiap Tahun, Termasuk DAS
Bagi pengunjung yang menginap akan dikenakan tarif Rp 20 ribu include dengan fasilitas lainya. Terkecuali pendopo yang disewakan 1 malamnya dengan harga Rp 40 sampai 50 ribu.
Disamping itu, Pantai Karindangan sendiri masih bisa dikatakan dekat dengan Kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Sebab jika dari Banjarmasin masih bisa ditempuh melalui poros Gambut menuju Kurau hingga ke Pagatan Besar kecamatan Takisung.
Pengelola Pantai Karindangan, Eddy (48) kepada klikkalsel.com menceritakan awal mula dirinya membuka pantai tersebut, bermula karena hobi bersama istri yang sering pergi camping dan piknik sejak masih pacaran.
“Jadi waktu itu saya sama istri dari masih pacaran sampai punya anak dan cucu masih sering pergi camping berdua. Sampai pantai terasa jadi milik kami,” kata Eddy, Minggu (21/11/2021).
Karena terasa milik berdua itulah, kata Eddy yang membuatnya ingin memiliki pantai sendiri dan dikelola sebagai tempat usaha keluarga.
“Kebetulan, ada orang yang ingin menjual tanah di bibir pantai kawasan Desa Pagatan Besar, setelah saya survey dan bernegosiasi saya langsung menceritakan keinginan itu kepada kakak saya H Firman,” ujarnya.
Tanpa waktu lama, niat Eddy didukung H Firman dan kurang lebih 40 hari setelah proses pemeriksaan berkas akhirnya pantai tersebut dibeli pihaknya yang mana saat ini dikelola sebagai Pantai kerindangan.
Nama pantai kerindangan sendiri kata Eddy itu muncul secara tak sengaja dan saat itu langsung disetujui pihak keluarga yang mana ternyata Karindangan memiliki 2 artian dalam bahasa Banjar.
“Teringat-ingat dan rindang dalam artian pepohonan disana banyak ranting yang membuat teduh,” tuturnya.
Selain itu, Eddy mengkonsep Pantai Karindangan dengan gaya Instagramable yang mana saat ini banyak dicari para kaum milenial sehingga menjadi ciri khas beda dari pantai lain.
Ke depannya, danau yang terbentuk pasca Banjir itu akan dimanfaatkan sebagai tambak ikan, yang nantinya akan dijadikan lokasi pemancingan serta Rumah Makan.
“Jadi nanti direncanakan akan dibuat lokasi bakar bakar ikan juga,” pungkasnya.(airlangga)
Editor: Abadi





