Nelayan Trauma Dampak Tambang Batubara

Muhammad, Nelayan Kotabaru. (istimewa)

KOTABARU, klikkalsel – Rencana tambang batubara kembali beroperasi di Pulau Laut meresahkan para nelayan dan petani. Utamanya di Kecamatan Pulau Laut Timur, daerah yang rencananya akan ditambang pertama kali.

Keresahan itu sangat beralasan. Dalam sehari, jika cuaca cerah, pemancing ikan gabus bisa mendapat ikan puluhan kilogram.

Rata-rata antara sepuluh sampai dua puluh kilogram ikan bisa dipancing di aliran sungai Desa Bekambit Asri. Harga ikan di pusat kota mencapai Rp40 ribu per kilogram.

Jika dapat 20 kilogram, nelayan bisa kantongi bersih Rp800 ribu. Tapi nelayan di sana tidak mau repot ke pasar kota, mereka cukup jual di desa Rp25 ribu per kilogram.

Bono salah satu pemancing mengatakan, jika tambang batubara masuk, dia takut habitat ikan air tawar itu terganggu karena limbah.

Selain ikan air tawar, Pulau Laut Timur juga penghasil ikan laut. Rata-rata nelayan mengaku khawatir dengan rencana pertambangan di sana.

Muhammad, Nelayan Kotabaru. (istimewa)

Pengalaman sudah terjadi di Pulau Sebuku katanya. Muhammad salah satu nelayan mengatakan, nelayan di Sebuku kini banyak mencari ikan ke luar, masuk ke perairan Pulau Laut, karena beberapa pesisir potensial di Sebuku sudah tercemar limbah batubara.(david)

Editor : Elo Syarif

Tinggalkan Balasan