Mutu Institute dan BPDPKS Beri Pelatihan ISPO untuk 88 Petani Kelapa Sawit di Tanah Bumbu

BATULICIN, klikkalsel.com – PT Forestcitra Sejahtera memberikan Pelatihan ISPO untuk 88 orang petani kelapa sawit asal Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 29 Juli 2024 sampai tanggal 3 Agustus 2024 bertempat di Hotel Aston Banua kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pelatihan ini menggunakan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) tahun 2024.

Sehingga seluruh biaya pelatihan gratis dan para petani kelapa sawit tidak mengeluarkan biaya sedikitpun.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, drh. Hj. Suparmi, M.S.

“Saya mewakili Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan menyambut baik adanya kegiatan ini. Hal ini selaras dengan komitmen Gubernur Kalimantan Selatan untuk mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan”, ujar Suparmi.

Suparmi menambahkan bahwa sertifikasi ISPO telah diwajibkan bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit, baik Perusahaan swwasta maupun pekebun rakyat.

Baca Juga Bersama Disnakertrans Kabupaten Tanbu, BPJS Ketenagakerjaan Batulicin Sosialisasikan Inclusive Job Center, MLT hingga SERTAKAN

Baca Juga BPJS Ketenagakerjaan Batulicin Serahkan Manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 185 Juta

“Mulai tahun 2025, tidak hanya Perusahaan perkebunan besar yang harus sertifikasi ISPO, tetapi juga pekebun rakyat harus menerapkan ISPO”, tambahnya.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya buka Pelatihan ISPO Program Pengembangan SDM PKS tahun 2024 di Kalimantan Selatan”, ujarnya saat membuka kegiatan pelatihan.

Wahyu Riyadi, Direktur Mutu Institute sebagai lembaga penyelenggara pelatihan menyampaikan bahwa selama kegiatan pelatihan, para peserta diberikan pemahaman tentang prinsip dan kriteria ISPO sesuai Permentan 38 tahun 202, dan diberi kesempatan untuk studi lapang ke Koperasi Perkebunan Buana Sawit Sejahtera (BSS) untuk melihat langsung penerapan prinsip dan kriteria ISPO.

“Terimakasih kepada BPDPKS dan Pemerintah karena telah memberikan fasilitas pelatihan ISPO gratis ini kepada para petani kelapa sawit. Bapak Ibu harus memanfaatkan kesempatan ini dengan mengikuti seluruh kegiatan pelatihan dengan serius. Ambil semua ilmu yang disampaikan narasumber dan terapkan semuanya saat kembali nanti untuk memajukan perkebunan kelapa sawit dengan penerapan sertifikasi ISPO”, tambahnya.

Studi lapang dilakukan di Koperasi Perkebunan Buana Sawit Sejahtera (BSS) yang berlokasi di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.

Abdul Wachid Saputra salah satu petani sawit dari kabupaten Tanah Bumbu yang menjadi peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan oleh BPDPKS dan Mutu Institute sangat bermanfaat karena materi yg sampaikan mudah di pahami oleh peserta dan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman.
Penerapan standar ISPO ditingkat petani kelapa sawit sangat penting.

Selain untuk meningkatkan kualitas tata kelola perkebunan kelapa sawit, juga secara nasional dapat meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kelapa sawit Indonesia di pasar dunia. Sehingga kelapa sawit dan produk turunannya dapat terus menjadi komoditas andalan yang meningkatkan kesejahteraan para pekebun, masyarakat, dan negara. (***)

Ediror: Abadi