BANJARBARU, klikkalsel – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Manggala Agni, BMKG, lanud, damkar, tim heli
tak hentinya memantau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Dan Senin (23/9/2019) pagi ini tim kembali ada briefing tentang perkembangan yang terjadi di wilayah Kalsel.
Pada briefing itu, BPBD Kalsel menyebut titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel. Dari 105 tiik berkurang menjadi 86 titik.
Walau titik api menurun, namun kabut asap masih terus terjadi dikarenakan api tetap menyala di bawah lahan gambut sehingga pada waktu siang hari angin berhembus kencang membuat api kembali berkobar.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Sahruddin berharap, hujan segera turun sehingga tidak ada lagi karhutla.
Sedangkan musim hujan, kata dia, pihak BMKG memperkirakan akan terjadi di akhir Oktober dan pada awal November.
Hari ini, kata dia, kemungkinan akan terjadi hujan lokal di enam kabupaten di Kalsel.
“Hujan lokal tersebut berada di Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Bumbu,” ujar Sahruddin.
Penerbangan Sempat Delay
Sementara itu, kabut asap yang menyerang di kawasan Banjarbaru sempat terjadi penundaan penerbangan terbang atau delay di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, pada pukul 6.00 Wita hingga 7.30 Wita.
Lantaran jarak penglihatan hanya mencapai 50 meter sampai 500 meter.
Sahrudin tak menyangkal adanya informasi Satgas Udara dari Danlanud, di mana ada lima pesawat yang mengalami penundaan terbang Tapi setelah itu penerbangan kembali normal.
“Jadi ada lima pesawat yang delay dan ada beberapa jurusan penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta, Balikpapan, Surabaya, dan Batulicin,” kata dia (nuha)
Editor : Farid