BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tensi kontestasi antar Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel, nomor urut 1 Muhidin-Hasnuryadi dan 2 Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie mewarnai debat terkahir yang berlangsung di Gedung Chandra, Banjarmasin, Minggu (17/11/2024) malam.
Debat tersebut mengangkat tema Penguatan Peran Pemerintah Daerah dalam Menyelesaikan Persoalan Lokal, Meningkatkan Daya Saing, Mendorong Pembangunan Berkelanjutan, dan Memperkokoh Persatuan Nasional di Kalimantan Selatan.
KPU Kalsel mengemas debat dengan enam segmen. Pada segmen pertama masing-masing menyampaikan visi-misi yang beirisan dengan pemecahan masalah sesuai tema.
Kemudian pada segmen dua dan tiga, masing-masing paslon menjawab pertanyaan dari para penelis, dan saling menanggapi jawaban.
Memasuki segmen empat, tensi debat mulai meningkat. Pada segmen ini khusus mempertemukan antar calon gubernur di atas podium, untuk saling melemparkan pertanyaan pamungkas dan memberikan tanggapan.
Baca Juga : Debat Final Pilgub Kalsel Dikemas Ala Pilpres
Baca Juga : Debat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Sudah Selesai, KPU Teruskan Tahapan Selanjutnya
Giliran pertama melempar pertanyaan didapat Raudatul Jannah. Calon gubernur nomor urut 2 akrab disapa Acil Odah ini mempertanyakan alasan fundamental Paslon 1 yang menurutnya begitu ingin membangun stadion internasional dan pelabuhan internasional.
Hal tersebut, ujar Acil Odah tidak selaras dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta jajaran untuk tidak berfokus pada proyek mercusuar yang tidak relatif dengan kebutuhan dasar masyarakat.
“Pertanyaan saya, apa tanggapan bapak terkait hal tersebut dan lantas tindakan apa yang dilakukan?,” tanya Acil Odah ke Muhidin.
Muhidin tak menampik pihaknya memang ada rencana membangun stadion internasional di Kalsel. Dia mengatakan program tersebut tentunya perlu dukungan pemerintah pusat dengan persiapan pemerintah daerah yang matang.
“Kalau kita berkolaborasi dengan pemerintah pusat, kita yakin apapun terbangun,” jawab Muhidin berkaca pengalaman 1 periode menjabat Wali Kota Banjarmasin 2010-2015.
Atas jawaban Muhidin, Acih Odah menyatakan tidak puas. Menurutnya Muhidin tidak konsisten dalam menyampaikan visi-misi. Seharusnya, kata Acil Odah harus lebih fokus pada kebutuhan mendasar masyarakat.
”Menurut kami pembangunan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Di mana masyarakat kita perlu pangan, yaitu berkaitan ketersediaan dan keterjangkauan harga. Sehingga produktivitasnya ditingkatkan, infrastruktur jalan, kemudian sandang papan, stunting harus dituntaskan,” tekannya menanggapi.
Selanjutnya giliran Muhidin melemparkan pertanyaan. Muhidin menanyakan bagaimana meningkatkan perekonomian daerah, baik itu ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi sirkular.
Acil menjawab, pertanyaan tersebut telah masuk dalam visi misinya yaitu meningkatkan pengolahan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim.
“Setiap pembangunan itu harus memperhatikan amdalnya supaya dampaknya itu tidak berpengaruh terhadap lingkungan, sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga,” jawabnya.
Menurut Muhidin, jawaban Acil Odah tersebut tidak begitu spesifik. Muhidin menjelaskan, ekonomi hijau itu meningkat pertanian dengan penggunaan pupuk organik, ekonomi biru pemanfaatan potensi laut seperti budidaya lobster, dan ekonomi sirkular berkaitan dengan energi terbarukan seperti pengolahan cangkang sawit menjadi energi.
Sementara itu, segmen lima akan difokuskan pada calon wakil gubernur. Calon Wakil Gubernur Nomor 2 Akhmad Rozanie memulai pertanyaan kepada Hasnuryadi tentang pemecahan masalah dan peningkatan transportasi, sedangkan Hasnuryadi membalas dengan pertanyaan terkait pelayanan kesehatan.
Pada segmen ini tak begitu diwarnai tensi perdebatan saling sanggah yang menohok. Kedua sama-sama memberikan tanggapan positif atas jawaban yang diberikan. Debat pun diakhiri dengan pernyataan penutup antara paslon (rizqon)
Editor: Abadi