BANJARMASIN, klikkasel.com – Dalam ajaran Islam, takdir atau qadha dan qadar merupakan bagian penting dari rukun iman yang wajib diyakini setiap muslim.
Keyakinan terhadap takdir bukan hanya persoalan pasrah, tetapi juga pemahaman mendalam tentang hubungan antara kehendak Allah dan usaha manusia dalam menjalani kehidupan.
Ustadz H Adi Rahman menjelaskan, takdir memiliki dua sisi yang berjalan beriringan, ketentuan Allah yang pasti terjadi, serta ikhtiar manusia yang menjadi kewajiban dalam setiap langkah.
“Konsep ini menegaskan bahwa Islam tidak mengajarkan fatalisme, melainkan keseimbangan antara keimanan dan perjuangan,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Menurut ustadz, memahami takdir secara tepat akan menumbuhkan sikap tenang dan optimis. “Takdir bukan alasan untuk bermalas-malasan. Islam mengajarkan kita berusaha sekuat tenaga, kemudian berserah diri kepada Allah. Itulah makna tawakal yang sebenarnya,” jelasnya
Kesalahan memahami takdir sering kali terjadi, ketika manusia menjadikan takdir sebagai dalih untuk menghindari tanggung jawab atau kegagalan. Padahal, Al-Qur’an berulang kali menegaskan bahwa perubahan hanya akan terjadi bila manusia sendiri berupaya.
Baca Juga : Ustadz H Adi Rahman: Waspada Bisikan Hawa Nafsu
Baca Juga : Ustadz H Mohammad Mobarak Jelaskan Bahaya Hasad yang Bisa Hanguskan Amal
“Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri,” tuturnya.
Memahami takdir juga berarti memahami bahwa tidak semua hal berada dalam kendali manusia. “Jika seseorang telah berusaha maksimal lalu hasilnya tidak sesuai harapan, di situlah takdir bekerja. Kita harus ridha dan yakin bahwa ada hikmah besar di balik ketentuan Allah,” sebutnya.
Ia menilai, penghayatan terhadap takdir akan membentuk pribadi yang kuat, tidak mudah putus asa, serta bijak menghadapi musibah maupun keberhasilan.
“Musibah bukan selalu hukuman, bisa jadi ujian atau bentuk kasih sayang Allah. Begitu pula keberhasilan bukan hanya hasil jerih payah, tapi juga karunia-Nya,” ujarnya.
Pemahaman seimbang tentang takdir, sangat penting dalam kehidupan modern yang penuh tantangan. Sikap optimis, kerja keras, serta keikhlasan menghadapi hasil merupakan karakter mulia yang diajarkan Islam.
Melalui penguatan akidah tentang takdir, umat diharapkan mampu menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran spiritual, kedewasaan, dan keteguhan iman.
“Islam mengajarkan bahwa manusia berusaha, Allah yang menentukan dan dalam harmoni itulah seorang muslim menemukan ketenangan,” pungkasnya. (airlangga)
Editor : Akhmad





