Mapala Meratus Terpilih Jadi Tuan Rumah TWKM

Mapala proklamator Universitas Bung Hatta Padang menyerahkan bendera Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Ke Mapala Meratus UIN Banjarmasin. (istimewah/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Meratus UIN (Universitas Islam Negeri) Banjarmasin, berhasil meraih suara terbanyak dan berhasil terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara TWKM (Temu Wicara Kenal Medan) 2019.

Mapala Meratus mengalahkan Mahacapa yang merupakan perwakilan Aceh, yang mengusulkan diri menjadi tuan rumah pada kegiatan pertemuan pecinta alam se-Indonesia atau TWKM di Kota Padang, Sumatera Barat baru-baru tadi.

Mapala Meratus UIN Banjarmasin ini berhasil mendulang 100 suara dari 146 Mapala se Indonesia yang berhadir saat di kegiatan tingkat Universitas itu.

“Iya Alhamdulillah, Kalsel melalui Mapala Meratus UIN Banjarmasin diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah penyelenggara TWKM 2019 mendatang,” ungkap Ketua Umum Mapala Meratus UIN Banjarmasin Muhammad Adil, Sabtu (3/11/2018).

Ia pun mengatakan, kini pihaknya langsung bergerak cepat melakukan berbagai persiapan guna mensukseskan TWKM ke-31 tersebut.

Diantaranya terkait lokasi acara, mengingat pada agenda nanti ada lima kegiatan yakni Temu Wicara yang lokasinya masih belum ditentukan.

Sedangkan Kenal Medan meliputi pertama, Gunung Hutan di puncak Halau-Halau, susur Goa Barabai, Arung Jeram di loksado HST atau Barabai dan rock climbing di Batu Laki Kandangan.

“TWKM akan digelar pada 20 hingga 27 Oktober 2019 mendatang. Meski terbilang lama, namun kini anggota sudah mulai bergerak melakukan survei medan dan persiapan lainnya guna TWKM 2019 mendatang,” jelasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Lintuk itu pada TWKM ke 31 mendatang, pihaknya akan membawa isu Save Meratus sebagai tema pada temu wicara dengan seluruh Mapala Se-Indonesia.

“Iya, karena seperti kita ketahui saat ini Save Meratus memang menjadi perhatian bersama sebagai isu lingkungan di Kalsel. Nah, mudah-mudahan dengan kegiatan TWKM nanti, selain bisa mendulang dukungan seluruh pecinta alam se Indonesia, juga menolak aktivitas tambang di pegunungan Meratus, ” tutupnya.

Diketahui, sebelumnya Kalsel sempat berpuasa selama 11 tahun sebagai tuan rumah penyelenggaraan TWKM, usai Mapala Kompas Borneo pada 2007 silam.

Kini Kalsel kembali mendapatkan kepercayaan atas kegiatan berkumpulnya seluruh Mapala se Nusantara tersebut. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan