BANJARMASIN, klikkalsel – Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship Tingkat Nasional (NSDC) Jenjang SMA Tahun 2019 yang berlangsung sejak 14 Agustus lalu di Banjarmasin ditutup Senin (19/8/2019)  malam.
Penutupun yang digelar di di Hotel Rattan Inn Banjarmasin tersebut, dilakukan Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makkie mewakili Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor. Rencananya pada 2020 mendatang, tuan rumah pelaksanaan LDBI dan NSDC Tingkat Nasional Jenjang SMA adalah Provinsi Bangka Belitung.
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makkie, bahasa adalah sebuah identitas suatu bangsa untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Jadi sudah seharusnnya menjadi kebangggan.
“Bahasa yang kita miliki harus dijaga dan dibanggakan . Karenanya salah satu ikrar Sumpah Pemuda 1928,†sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Toetoek Soeprayetno mengatakan LDBI dan NSDC sebuah media pengembangan nalar yang bermanfaat buat masa depan generasi bangsa.
Selain itu, LDBI dan NSDC merupakan ajang demokrasi, saling menghargai pendapat orang lain walau berbeda. Â “Meski beragam tradisi yang ada di Indonesia tetapi kita memiliki satu persamaan yakni bahasa, agama,suku dan kultur budaya harus kita pelihara dan kembangkan,” kata dia.
Dari peserta LDBI dan NSDC tersebut utusan/perwakilan SMA dari 34 provinsi se-Indonesia, pemenangnya terbagi empat kategori. Untuk NSDC kategori A diraih Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), B untuk Sulawesi Tengah (Sulteng), C diambil Sumatera Selatan (Sumsel) dan sedangkan D diraih Sulawesi Tenggara (Sultra), serta favorit Provinsi Maluku.
Untuk LDBI kategori A direbut Provinsi Bali, B untuk Banten, C diambil Nusa Tenggara Timur (NTB) dan D dimenangkan Sumatera Utara (Sumut).
Sementara sebagai tuan rumah, tim Kalsel yang sudah menunjukkan penampilan luar biasa masih belum mampu bersaing dengan siswa – siswi provinsi lain.
Walau menunjukkan progres yang luar biasa berhasil mengumpulkan skor yang tinggi Dan tim Kalsel hanya mampu meraih tim favorit.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Yusuf Effendi mengatakan, lomba debat ini harus mampu menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berarti.
“Ini merupakan modal dan pembelajaran serta menjadi bekal kita untuk even-even yang akan datang,†kata dia.
Guna meningkatkan potensi pelajar, Yusuf menyataka, pihaknnya akan programkan kegiatan debat ini dalam proses belajar dan mengajar.
“Ke depan kami akan programkan untuk memantapkan kegiatan debat ini di satuan pendidikan,†ucap Yusuf. (azka)
Editor : Farid