BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Kebudayaan, Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Banjarmasin bersama dewan kesenian Kota Banjarmasin kembali menggelar Banjarmasin Art Week tahun 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari di Banjarmasin Culture Hub ini mengangkat tema “Balarut” yang mengartikan harapan agar Banjarmasin bisa terus maju dan sejahtera.
Festival tahunan Banjarmasin Art Week menjadi momentum penting bagi seniman, budayawan, komunitas kreatif, hingga masyarakat luas untuk merayakan seni sekaligus memperkuat identitas budaya Banua.
Tak hanya sebagai tontonan, kegiatan ini juga digagas sebagai ruang edukasi dan regenerasi budaya lokal.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin yang dalam kesempatan tersebut membuka secara resmi kegiatan itu, menegaskan bahwa BAW adalah gerakan bersama untuk menjaga warisan budaya Banjar di tengah arus modernisasi.
“Banjarmasin Art Week adalah wujud nyata semangat kita dalam merayakan kreativitas sekaligus memperlihatkan betapa kaya dan dinamisnya kesenian Banjar,” ujarny, Sabtu (6/9/2025) malam.
“Melalui tema ‘Balarut’, kita belajar bersikap terbuka pada perubahan tanpa kehilangan arah, sambil tetap berpegang pada akar budaya kita,” sambungnya.
Baca Juga : Penyesuaian CoE, Budporapar Inginkan Event Berkesan dan Mengangkat Kebudayaan Kota Seribu Sungai
Baca Juga : PWI DIY Dukung Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Setiap 17 Oktober
Ia juga menambahkan bahwa penyelenggaraan festival yang bertepatan dengan rangkaian Hari Jadi ke-499 Kota Banjarmasin ini diharapkan mampu mendorong ekonomi kreatif sekaligus membuka ruang dialog antar generasi.
“Saya ingin BAW bukan hanya jadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi media pembelajaran dan penghargaan atas kekayaan seni dan budaya Banua. Dari sinilah Banjarmasin bisa semakin berdaya saing di tingkat nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Budaya, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah, menambahkan bahwa festival seni budaya Banua ini sangat penting sebagai wadah regenerasi budaya.
“Banyak kesenian yang hampir punah bisa diangkat kembali lewat ajang ini,” terangnya.
“Generasi muda yang datang bisa melihat, belajar, dan menyadari bahwa kebudayaan kita masih hidup. Ini bentuk edukasi yang harus dilakukan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Festival ini menghadirkan rangkaian agenda yang beragam, mulai dari pameran seni rupa, pasar kreatif, pertunjukan tari tradisional dan kontemporer, konser musik, hingga program literasi. Semua kegiatan berlangsung setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 23.00 WITA.
“Kehadiran seniman dari luar daerah menunjukkan bahwa BAW sudah menjadi magnet budaya. Mereka bahkan menunggu momentum ini tiap tahun untuk berpartisipasi dan berkolaborasi,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





