Lengkapi Fasilitas Masjid Apung ZA, Bupati Tanbu Beli Mimbar terbuat dari Jati

BATULICIN, klikkalsel.com – Bupati Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Zairullah Azhar melengkapi fasilitas Masjid Apung Ziyadatul Abrar (ZA) degan sebuah mimbar yang terbuat dari jati.

Masjid Apung Ziyadatul Abrar (ZA) di Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu menjadi kebanggan bagi warga Kabupaten Tanah Bumbu sejak diresmikan beberapa waktui lalu.

Bupati Tanah Bumbu, Abah Zairullah Azhar didampingi Ketua Badan Pengelola Masjid Apung ZA Akhmad Rozain, staf Ahli Bupati Dwi Dibyo Raharjo (Dabuy), Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tanah Bumbu Syaikul Ansari mendatangi toko meubel di Banjarmasin yang menjual mimbar masjid, dan perlengkapan meja kursi.

“Pak Bupati membeli mimbar masjid dan batas pemisah antara laki-laki dan perempuan ketika melaksanakan sholat,” kata Ketua Badan Pengelola Masjid Apung ZA Akhmad Rozain, Minggu (14/1/2024).

Keberadaan mimbar masjid sangat diperlukan untuk kegiatan keagamaan di Masjid Apung ZA, apalagi saat sholat Jumat yang dijadikan tempat khotib memberikan khotbahnya.

Baca Juga : Bupati Tanbu Serahkan LHP Kepatuhan ke BPK Perwakilan Provinsi Kalsel

Baca Juga : BPBD Tanbu Serahkan Bantuan Bagi Warga Karang Bintang yang Terdampak Banjir

Berdasarkan pemantauan wartawan media ini di lapangan model mimbar masjid ini berwarna kombinasi cokelat perpaduan emas, termasuk jenis podium jati ukir terpopuler dan banyak diminati.

Seperti diketahui mimbar adalah panggung yang berada di dalam tempat ibadah umumnya pada masjid yang difungsikan oleh pemuka agama/imam untuk menyampaikan khotbah. Umumnya mimbar disertai dengan mikrofon dan kursi.

Di Indonesia, mimbar sudah menjadi barang yang sudah umum digunakan pada masjid. Bahkan, mimbar adalah elemen umum arsitektur masjid tradisional.

Secara simbolis, mimbar masjid adalah tempat kedudukan imam yang memimpin shalat di masjid dan menyampaikan khotbah. Untuk itu, Mimbar Masjid seakan sudah menjadi tradisi dan kewajiban yang harus ada di sebuah masjid maupun mushola.

Pada beberapa masjid kuno kerajaan, mimbar Masjid biasanya terbuat dari kayu jati dengan beberapa ukiran yang berfungsi sebagai hiasan.

Mimbar Masjid biasanya dibuat lebih tinggi ( bertingkat ) dari lantai masjid. Hal ini untuk memudahkan para jamaah melihat dan mendengarkan khotib berkutbah.

Dan seringkali juga dilengkapi dengan penutup di bagian atas. Komponen lain dari mimbar masjid adalah tongkat yang terbuat dari kayu, yang biasanya dipegang oleh khatib pada saat berkhotbah.

Hingga sekarang masyarakat yang datang ke Masjid Apung ZA setiap harinya, jelas Akhmad Rozain tidak kurang dari 500 orang.(adv/rini)

Editor : Amran