Lantik 87 ASN Golongan III dan IV, Paman Birin: Jika Harapan Tak Terpenuhi, Bisa Saja Diganti

Gubernur Kalsel melantik pejabat baru di lingkungan Pemprov Kalsel.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Rotasi jabatan kembali terjadi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Sebanyak 87 ASN pangkat/golongan III dan IV dilantik Gubernur Kalsel untuk menempati jabatan baru.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu membacakan nama ASN sesuai keputusan surat nomor 821.23 / 01-03-BKD / 2022 di Gedung Mahligai Pancasila, Jumat (11/3/2022). Mereka yang dimutasi itu menempati jabatan selevel diantaranya kepala bidang, kepala UPT, sekretaris, dan sekertaris di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkungan Pemprov Kalsel.

“Kepada saudara-saudara yang baru saja dilantik, saya ucapkan selamat dan sukses. Semoga saudara-saudari, mampu mengemban dan menunaikan amanah jabatan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, yang melekat dalam masing-masing jabatan,” tutur gubernur melantik 87 pejabat baru.

Paman Birin menekankan, bahwa pengisian jabatan merupakan suatu dinamika yang bisa terjadi kapan saja, sesuai dengan kebutuhan organisasi pemerintah. Disampaikannya, pelantikan di lingkup Pemprov Kalsel memang sangat perlu untuk disegerakan, karena banyak kekosongan jabatan di beberapa SKPD.

Baca Juga : 12 Pejabat Tinggi Pratama Lingkup Pemko Banjarmasin Resmi Dilantik, SKPD Kosong Segera Dilelang

Baca Juga : Dirut Dilantik, Gubernur Minta Kinerja PT Air Minum Intan Banjar Tak Surut Melayani Masyarakat

Kekosongan jabatan itu dikhawatirkan gubernur akan mengganggu kerja SKPD jika tidak terisi. Sebab kinerja SKPD tidak mampu bekerja secara maksimal, maka pencapaian target-target pembangunan juga akan terhambat.

“Jika harapan ini tidak bisa terpenuhi, maka sewaktu-waktu bisa saja diganti dengan pejabat yang lain,” tegasnya.

Sementara itu, Paman Birin meminta para pejabat harus mengenal masalah daerah yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya di SKPD. Tak hanya itu, ditambahkannya cerdas dan tepat dalam menentukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Masalah mendasar daerah kita hingga saat ini, antara lain masih tingginya angka stunting, rendahnya indeks pembangunan pemuda, dampak pandemi Covid-19 di berbagai sektor seperti ekonomi dan kesehatan, permasalahan kualitas lingkungan hidup, serta rendahnya angka rata-rata lama sekolah,” tandasnya. (rizqon)

Editor: Abadi