Kontroversi Dugaan Pengeroyokan Remaja oleh Oknum Polisi di Martapura, Kasi Humas Beberkan Kronologi Versi Kepolisian

Video viral saat remaja yang diduga di keroyok oknum Polisi viral di media sosial. (Mada)

​MARTAPURA, klikkalsel.com – Kasus dugaan pemukulan yang melibatkan oknum anggota kepolisian di Martapura kini tengah memantik perhatian publik dan menjadi topik hangat perbincangan. Menyikapi kabar yang beredar luas ini, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Banjar angkat bicara dan membeberkan kronologi kejadian dari sisi kepolisian.

​Peristiwa yang diduga merupakan pengeroyokan terhadap dua anak di bawah umur, RDN (16) dan JNR (14), ini dilaporkan terjadi pada Senin, 3 November 2025 malam. Para korban menuding aksi kekerasan tersebut dilakukan oleh oknum anggota polisi.

​Menanggapi tudingan ini, Iptu Suwarji, Kasi Humas Polres Banjar, menjelaskan bahwa pada malam kejadian, anggota kepolisian sejatinya tengah menjalankan tugas berdasarkan laporan dari masyarakat.

​”Kami memang menerima laporan dari warga mengenai adanya sekelompok orang yang sedang mabuk-mabukan di daerah tersebut,” ungkap Iptu Suwarji kepada klikkalsel.com melalui sambungan telepon WhatsApp pada Rabu (5/11/2025).

​Namun, saat anggota tiba di lokasi yang dilaporkan, sekelompok remaja yang dicurigai melakukan pesta minuman keras tersebut telah lebih dulu bubar.

​Baca Juga : Diduga Dikeroyok Oknum Polisi, Dua Remaja di Banjar Alami Luka dan Trauma

Baca Juga : Ditresnarkoba Polda Kalsel Ringkus 3 Tersangka Penyelundup Sabu dan Ekstasi Senilai Rp 91,7 Miliar

Di tengah situasi tersebut, Iptu Suwarji melanjutkan, insiden terjadi ketika dua remaja—yang diduga adalah RDN dan JNR—datang mengendarai sepeda motor dari arah gang.

“Dari keterangan yang kami dapat, ada dua remaja mengendarai motor yang ingin menabrak anggota kami yang sedang bertugas hingga terjatuh,” jelas Suwarji.

​Meskipun demikian, Suwarji dengan tegas membantah tudingan bahwa anggota kepolisian telah melakukan pemukulan atau penyeretan terhadap para korban.

​”Kabarnya memang seperti itu (ada kekerasan), tetapi kalau sampai anggota memukuli dan menyeret, rasanya tidak mungkin,” tutupnya, memberikan klarifikasi atas versi yang beredar di masyarakat.

​Terlepas dari perbedaan versi kejadian, pihak keluarga kedua korban tidak tinggal diam. Dugaan pengeroyokan ini telah resmi dilaporkan oleh orang tua korban ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Banjar.

​Saat ini, kasus tersebut tengah diproses lebih lanjut, dan kedua korban bersama orang tua mereka sedang menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk mengumpulkan fakta dan bukti-bukti terkait insiden tersebut. Pihak kepolisian berkomitmen akan menindaklanjuti laporan ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. (Mada)

​Editor: Abadi