BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dalam sepekan terakhir Banjarmasin dan wilayah sekitarnya viral dengan fenomena puluhan remaja yang dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, yang diduga karena mengkonsumsi racikan buah kecubung.
Lantas apa kandungan dalam buah tersebut, sehingga bisa menyebabkan penggunanya bisa dirawat di RSJ?
Nah, berikut penjelasan dosen farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Candra Wijaya.
Menurutnya, buah kecubung merupakan family dari jenis buah terong terongan. Dimana buah kecubung memiliki nama latin Datura Metel.
“Buah tersebut banyak mengandung jenis zat psikoaktif atau jika dikonsumsi dan masuk ke dalam sistem tubuh seseorang, akan mempengaruhi proses mental, misalnya persepsi, kesadaran, kognisi atau suasana hati dan emosi,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD H Abdul Aziz Marabahan ini, kepada klikkalsel.com Sabtu (13/7/2024).
Baca Juga : Kecubung Teror Kalsel! 28 Pasien Dirawat di Sambang Lihum, Dua Diantaranya Meregang Nyawa
Baca Juga : Akibat Penyalahgunaan Kecubung, Sembilan Orang Pengguna Dirawat di IGD RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin
Dalam buah kecubung mengandung scopolamine, hyoscyamine, dan atropine, terutama pada biji buah tersebut. Di mana fungsinya bisa menahan rasa sakit membantu mencegah mual dan muntah yang berhubungan dengan mabuk perjalanan bahkan asma.
“Jika sesuia aturan atau uji penelitian yang sudah dilakukan bisa digunakan untuk obat,” katanya.
Namun buah kecebung bukan tergolong sebuah Psikotropika. Sebab buah kecubung tidak menimbulkan efek ketagihan jika mengkonsumsinya.
Hanya saja tapi bila dikonsumsi berlebih, misal hingga di atas 15 gram akan menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Seperti berpengaruh pada pupil mata melebar, denyut jantung, hingga kerusakan pada hati.
“Makanya jika menggunakan kecubung tanpa pengawasan medis, sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad