BANJARMASIN, klikkalsel.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat konsolidasi di Aula KONI Kalsel, Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Senin (29/7/2024).
Fokus utama rapat kali ini adalah memastikan segala hal, dari persiapan mental hingga logistik seperti penginapan dan makan para atlet saat berlaga di PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Semua ini harus dipastikan siap, tanpa celah.
Pantauan klikkalael.com rapat konsolidasi itu dipimpin Ketua KONI Kalsel Drs H M Bambang Heri Purnama dan dihadiri para pengurus cabang olahraga (Cabor) dari berbagai daerah di Kalsel, dengan fokus utama untuk mengevaluasi kesiapan para atlet serta memantapkan strategi dalam menghadapi PON mendatang.
“Sampai mana dan bagaimana persiapan-persiapan, terus kendala-kendala,” ujarnya.
Kemudian, Bambang juga mengungkapkan sejauh ini proses pendaftaran atlet tidak ada masalah atau kendala yang menghambat proses administrasi.
“Sudah beres semua, karena Dispora dibantu oleh Koni semuanya,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut dirinya banyak mendengar laporan dan masukan dari beberapa pengurus cabor mengenai persiapan dan perlengkapan yang kurang menunjang atlet, khususnya untuk menghadapi PON XXI nanti di Aceh-Sumatera Utara.
Namun, di balik persiapan yang terencana, permasalahan perlengkapan atlet menjadi duri dalam daging. Pasalnya perlengkapan untuk menunjang atlet latihan tersebut sampai saat ini diperlukan cabor unggulan belum dapat terealisasikan, yang semuanya diketahui disiapkan oleh Diaspora.
“Permasalahannya, sampai sekarang, peralatan yang digunakan dan diperlukan oleh cabor-cabor unggulan belum terealisasikan. Mudah-mudahan secepatnya,” tegasnya.
Baca Juga : Atlet Panjat Tebing Kalsel, Noor Arsyada Siap Berlaga di IFSC Climbing Youth World Championship 2024 China
Baca Juga : Wakili Paman Birin, Sekda Kalsel Serahkan Undangan Pembukaan Porwanas Untuk Gibran
Ketika ditanya mengenai target medali yang dibidik, Bambang hanya bisa berharap sambil mengucapkan doa.
“Kita berdoa saja, semoga hasilnya sesuai dengan keinginan kita,” ucapnya dengan berat hati.
Meski demikian, keraguan masih membayangi. Berbeda dengan periode sebelumnya, kali ini mereka tidak memiliki data perkembangan atlet secara rinci. Tanpa tolok ukur yang jelas, mereka menghadapi kesulitan dalam memprediksi kesiapan atlet.
Berbeda dengan waktu lalu, pihaknya memiliki data perkembangan atlet perminggu yang mana bisa menjadi termometer perkembangan para atlet di setiap cabornya untuk menghadapi kompetisi.
Waktu semakin mendesak, hanya tersisa satu bulan sebelum PON XXI dimulai. Beberapa atlet masih belum mencapai kondisi ideal, dengan masalah seperti berat badan yang belum sesuai, menjadi masalah serius untuk para atlet
“Kita (Koni) tidak ada timnya yang disuruh, semua diambil alih Dispora kita hanya jadi pendamping saja disana sementara Dispora langsung ke cabornya,” ungkapnya.
Bahkan, dirinya juga mengetahui kalau sampai saat ini masih ada beberapa cabor yang mendapat dana hibah tapi belum terealisasi.
Kendati demikian, ia berharap target pada PON XXI nanti secepatnya bisa terpenuhi dan para atlet tetap semangat.
“Intinya dengan kondisi seperti ini harapan kita, atlet yang di PRA PON kemarin bisa mendapat medali lagi pada PON. Mempertahankan gelar juaranya masing-masing,” pungkasnya. (airlangga)
Ediror: Abadi





