BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kondisi banjir yang masih tidak menunjukan menurunnya debit air membuat warga masih bertahan di posko-posko pengungsian. Selain itu kondisi ini juga membuat beberapa wilayah masih sulit ditembus.
Namun kondisi tersebut tidak melemahkan semangat para relawan untuk terus berjuang membantu warga yang tengah tertimpa musibah. Salah satunya ialah upaya yang dilakukan Kodim 1007/Banjarmasin dan Komunitas Kalsel Peduli yang rela mendorong logistik pangan dan sembako hingga larut malam.
Ketua Komunitas Kalsel Peduli, Suharyanto mengatakan, pihaknya bersama jajaran Kodim 1007/Banjarmasin terus melakukan pendorongan logistik ke seluruh penjuru Kota Banjarmasin tanpa mengenal waktu.
“Ini diinisiasi Pak Dandim. Rata-rata 500 lebih sembako maupun nasi kotak yang kita dorong guna memenuhi kebutuhan warga. Contohnya malam ini, kita terus lakukan pendorongan logistik meski cuaca sedang hujan,” ujar pria yang akrab disapa Mas Yanto tersebut, Senin (18//2021).
Menurut Mas Yanto, dalam aksi kemanusiaan kali ini pihaknya di support oleh dana CSR Fintech.
Ditambahkannya, selain kepada warga, pihaknya juga mendistribusikan sembako ke pos-pos pengungsian agar dapat dimasak di dapur umum pos tersebut guna kembali dibagikan kepada pengungsi
Sementara itu Dandim 1007/Banjarmasin, Kolonel Czi M Leo Pola Ardiansya S saat dihubungi klikkalsel.com mengaku salut atas semangat yang ditunjukan prajuritnya, Polri, Kalsel peuli dan relawan gabungan guna membantu warga yang sedang dilanda banjir.
“Memang kita bertekad untuk dapat membantu dan memenuhi semaksimal mungkin. Kadang ada permintaan nasi kotak dari warga yang terisolir, kita akan upayakan antar meski tengah malam agar warga tidak kelaparan,” ujar Dandim.
Bahkan sudah sering kali pihaknya menerima permintaan evakuasi dari warga yang terjebak banjir. “Kita punya piket 24 jam yang siap melayani warga dan diterjunkan di medan banjir,,”ungkapnya.
Dandim pun mengimbau warga agar bersedia dievakuasi oleh petugas maupun relawan ke tempat yang lebih aman, khususnya para Lansia dan orang yang sakit. “Jika yang masih muda dan sehat silahkan saja. Namun jangan terlalu dipaksakan, jika sudah tidak memungkinkan,” imbaunya. (David)
Editor: Amran