BANJARMASIN, klikkalsel – Banyaknya kasus peredaran narkoba yang diungkap aparat kepolisian nampaknya belum membuat jera para pelaku. Bahkan peredaran barang terlarang itu makin tidak terkendali.
Upaya pun terus dilakukan untuk menghentikan peredaran nrkoba di Kalimantan Selatan (Kalsel). Spanduk anti narkoba, zenith dan PCC pun dibentang guna mengingatkan masyarakat akan bahayanya barang haram tersebut.
Dalam rangka memberantas narkoba, Polda Kalsel melakukan pemusnahan 7 juta butir pil zenith, hasil operasi yang dilakukan aparat kepolisian. Kegiatan tersebut juga diapresiasi Ketua DPRD Kalsel, Burhanuddin.
“Ini bukti kalau kepolisian serius dalam upaya membumi hanguskan narkoba, termasuk zenith dan zat berbahaya lainnya,” ucap Burhanuddin kepada klikkalsel usai menghadiri acara pemusnahan narkpba di Polda Kalsel, Rabu (8/11/2017).
Bahkan dalam pengungkapan kasus, polisi juga mengamankan seorang oknum yang terlibat dalam peredaran narkoba. Sehingga, tindakan tegaspun dilakukan guna memberikan efek jeras dan peringatan keras kepada aparat yang ingin terlibat dalam peredaran narkoba.
“Terbukti polisi tak pandang bulu mengungkap jaringan narkoba, termasuk yang melibatkan oknum juga diproses secara hukum,” katanya.
Berdasarkan informasi dari Polda Kalsel, ucap Burhanuddin, sejak April sampai Oktober 2017 sudah meringkus 1.400 tersangka. Bahkan ujarnya, kinerja kepolisian untuk mengungkap kasus narkoba tidak main-main.
Ia berharap segala jenis obat terlarang enyah dari Bumi Lambung Mangkurat. Caranya, semua pihak punya komitmen untuk menghentikan peredaran barang yang bukan hanya merusak kesehatan itu, tapi juga bisa membuat penggunanya gila.
Burhanuddin pun mengimbau masyarakat segera melapor ke pihak yang berwajib jika mengetahui di lingkungan tempat tinggal mereka ada penjual narkoba.
“Saya yakin mereka yang melaporkan identitasnya dirahasiakan kepolisian. Maka dari itu jangan sungkan untuk melapor jika mengetahui ada tetangga atau siapa pun yang terlibat mengedarkan barang haram. Ayo kita bumihanguskan narkoba,” pungkasnya.(elo syarif)
Editor : Amran