BANJARMASIN, klikkalsel – Menghadapi Pemilu 17 April 2019 mendatang, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Banjarmasin menggelar sosialisasi kewaspadaan dini daerah, di kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (27/3/2019).
Kegiatan sosialisasi itu, dengan Pembicara dari Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Kodim 1007 dan Polresta Banjarmasin.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Banjarmasin, HM Kasman mengatakan, kegiatan sosialisasi ini berdasarkan Permendagri Nomor 2 tahun 2018 tentang Kewaspadaan Dini Daerah. Dengan permendagri tersebut, pemerintah berkewajiban untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Yang kita inginkan dalam sosialisasi ini adalah cara pencegahnya, karena ini di masa-masa kampanye, dengan suasana yang panas dan ini yang menimbulkan dampak terjadinya konflik,” ujarnya.
Di samping itu pelaksanaan Pilpres dan Pileg yang sudah sangat dekat waktunya, tidak menutup kemungkinan hal-hal lain yang akan muncul di lingkungan sekitar, khususnya di Kecamatan Banjarmasin Selatan.
“Dengan sosialisasi ini kita harapkan masyarakat mampu mencegah kerawanan di lingkungannnya, karena kita tahu tingkat kerawanan saat ini dalam momen menjelang pemilu ini, sangat tinggi. Jadi cegah dini sebelum terjadi,” tegasnya.
Sementara itu, Kasdim 1007, Mayor INF Maserani S,Ag, Menyampaikan tentang paparan peran TNI sebagai alat negara dibidang pertahanan yang menjalankan politik negera, begitu pula dalam menjelang perhelatan pemilu yang akan segera dilaksanakan.
“Itu yang jadi dasar kita untuk menjaga negara, karena ancaman untuk negara kita akan datang pada momen apa saja dan kita juga tidak menginginkan memori Jumat kelabu 23 Mei 1997 terulang kembali,” ucapanya.
Ia juga memaparkan beberapa faktor yang kerap terjadi di masyarakat, misalnya urbanisasi, karena urbanisasi tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian.
“ini perlu kita waspadai karena masyarakat bertambah dan kerawanan juga bertambah. Untuk bisa bertahan pekerjaan pun pasti akan berkurang karena urbanisasi ini,” tuturnya.
Selain itu, kualitas lingkungan hidup perkotaan juga menjadi faktor. Dimana perkotaan itu adalah sumber daya manusia yang dikelola karena tingkat pendidikan sudah tinggi di kota ini.
“Memang di perkotaan ini ada istilah baru yaitu smart city, sehingga di Ruang Terbuka Hijau (RTH) ada wifi, karena kalau di daerah tidak mungkin ada fasilitas seperti itu, nah dan itulah yang menyebabkan urbanisasi tadi,” pungkasnya.
Beberapa hal tersebut lah yang merupakan ancaman bagi kelangsungan masyarakat, ditambah lagi dalam menghadapi pemilu serentak ini, dimana data pemilih setiap daerah selalu bertambah setiap tahunnya.
Oleh sebab itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga keamanan dalam menghadapi Pemilu serentak 2019. (fachrul)
Editor : Farid