Kesamaan Sosial Antara Kalsel – Jatim Jadi Modal Dasar Kolaborasi Ekonomi dan Perkuat Persaudaraan Kebangsaan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kesamaan sosial antara masyarakat Kalsel dan Jatim.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gubenur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri forum silahturahmi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) asal Jatim di salah satu ballroom hotel Banjarmasin, Selasa (16/9/2025) malam.

Di momen istimewa ini, Gubernur Khofifah mendorong kolaborasi ekonomi di tengah penguatan persaudaraan kebangsaan.

“Silaturahmi seperti ini jangan pernah dipandang kecil. Pertemuan ini bukan hanya perekat antarprovinsi, tapi juga perekat kebangsaan. Panjenengan semua yang hadir di sini sesungguhnya adalah penguat persatuan Indonesia,” tuturnya.

Menurut Khofifah, kesamaan tradisi sosial dan spiritual antara Jatim dan Kalsel, yang sama-sama berlandaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah menjadi modal besar dalam membangun moderasi beragama dan toleransi.

“Kesamaan ini harus kita rawat untuk memperkuat soliditas dan solidaritas, agar bangsa Indonesia tetap kokoh menghadapi tantangan global,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, silaturahmi kali ini tak hanya menjadi ajang temu masyarakat Kalsel asal Jatim, tetapi juga menjadi momentum penguatan kolaborasi.

Untuk itu, Pemprov Jatim terus memaksimalkan misi dagang dengan persiapan matang melalui
business matching dan business meeting secara virtual sebelum acara berlangsung.

Dari segi perdagangan, Kalsel menjadi mitra dagang yang strategis bagi Jatim. Tahun 2023, Perdagangan Jatim dan Kalsel mencapai Rp 18,28 Triliun, yang mana nilai tersebut terdiri dari nilai bongkar sebesar Rp 11,70 Triliun dan nilai muat sebesar Rp 6,58 Triliun.

Dari segi ekspor berdasarkan data BPS Jatim pada Juli 2025, nilai ekspor Jatim (y-on-y) tumbuh 20,96 persen. Gubernur Khofifah menilai capaian tersebut tak lepas dari kerja keras para pelaku usaha sekaligus menjadi momentum untuk membuka lebih banyak jejaring antarprovinsi.

Baca Juga : Misi Dagang Jatim di Kalsel Tembus Rp1,5 Triliun Lebih, Harang Halaban dan Kopi Jadi Komoditas Andalan Selain Batu Bara

Baca Juga : Pemkab Banjar Gelar Tera Ulang UTTP di Pasar Karang Intan, Jamin Keakuratan Alat Timbang Pedagang

Sementara dari sisi penjualan Jatim ke Kalsel, komoditas utama yang mendominasi adalah mobil dan kendaraan bermotor untuk penumpang dengan nilai Rp 2,48 triliun, atau setara dengan 37,7 persen dari total penjualan.

Selain itu, Jawa Timur juga banyak menjual suku cadang mesin bor dan alat berat, mineral lainnya, kursi dengan rangka kayu, serta berbagai furnitur. Secara keseluruhan, 5 komoditas utama ini berkontribusi sebesar 70,7 persen terhadap total penjualan Jawa Timur ke Kalimantan Selatan.

Dari sisi pembelian Jatim dari Kalsel, terlihat dominasi yang sangat besar dari komoditas batubara, dengan nilai mencapai dengan nilai mencapai Rp 11,04 triliun atau 94,4 persendari total pembelian.

“Selain batubara, Jawa Timur juga membeli karet alam, ikan kering atau diasinkan, ikan olahan, serta crustacea_tidak beku. Kelima komoditas ini menyumbang 99,14 persen dari total pembelian Jawa Timur dari Kalimantan Selatan,” pungkasnya.

Di momen ini, Gubernur Khofifah menyerahkan bantuan tali asih kepada paguyuban masyarakat Kalsel asal Jatim sebesar Rp50 juta.

Ketua Paguyuban Warga Kalsel asal Jatim Edi Sucipto, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas perhatian Gubernur Khofifah. Menurutnya pertemuan ini dapat menjadi momentum memperkuat kebersamaan, jejaring sosial, dan sinergi antara masyarakat perantauan dengan pemerintah daerah asal.

“Kami berterima kasih atas bimbingan, arahan, serta dukungan yang Ibu berikan. Berkat perhatian beliau, banyak warga Jatim di rantau yang sukses meniti karir hingga dipercaya menjadi pimpinan di berbagai instansi. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkarya,” ujarnya..

Sementara itu, Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Sekdaprov M. Syarifuddin menyampaikan Kalsel sebagai daerah yang kaya sumber daya alam dan di Jawa Timur yang menjadi pusat perdagangan serta industri, akan semakin kuat jika terus membangun sinergi yang saling menguntungkan.

“Provinsi Kalsel terbuka bagi setiap bentuk kerjasama yang produktif, baik dalam bentuk perdagangan hasil bumi produk UMKM maupun pertukaran gagasan untuk membangun. kemandirian ekonomi bangsa,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi