BANJARMASIN, klikkalsel.com – Polda Kalsel mengerahkan sebanyak 325 personil untuk pengamanan berlapis pelaksanaan Debat Pilgub Kalsel yang digelar di Ballroom Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Rabu (23/10/2024) malam. Personel keamanan ditempatkan di beberapa titik, guna memastikan kelancaran jalannya debat.
Bagi yang tak memiliki id card atau tanda pengenal dari KPU Provinsi Kalsel, jangan harap bisa masuk ke tempat acara.
Karo Ops Polda Kalsel, Kombes Pol Nurhandono menegaskan pihaknya menerapkan pengamanan ketat sesuai SOP. Dia menerangkan sterilisasi tempat acara dilakukan sebelum pelaksanaan debat, begitu juga barang bawaan yang hadir tetap diperiksa metal detektor meskipun memiliki id card resmi.
“Ada sebanyak 325 personel disiagakan malam nanti,” tegasnya.
Dia menambahkan, tak hanya di lokasi, petugas juga akan dikerahkan untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi debat.
Baca Juga : Pengundian Nomor Urut Pilgub Kalsel, GIM Kalsel Dampingi Muhidin-Hasnur
Baca Juga : Pasangan Bakal Calon Pilgub Kalsel Mulai Ikuti Pemeriksaan Kesehatan
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pedidikan Pemilih, Partisipasi dan SDM KPU Kalsel, Fahmi Failasofa mengatakan, pendukung yang tak memiliki id card atau undangan jangan memaksakan untuk masuk.
Dikatakannya jumlah pendukung yang diperbolehkan masuk ke dalam tempat debat hanya sebanyak 80 orang per pasangan calon. Dari jumlah itu, terdiri dari 70 orang pendukung dan 10 orang dari partai politik pengusul pasangan calon.
“Sebanyak 10 orang itu dari lima partai politik pengusul pasangan calon. Semuanya harus memegang undangan,” jelasnya.
Untuk diketahui, konsep debat publik pada Pilgub kali ini berbeda dengan sebelumnya. Di debat kali ini dilaksanakan hanya dua kali, dengan menghadirkan kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel sekaligus.
Debat pertama ini mengangkat tema Pelayanan Inovatif dan Akselerasi Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat Kalimantan Selatan. Dari tema besar itu ada lima sub tema yang akan dibahas dan dipaparkan saat adu argumen antar pasangan calon.
Lima sub tema itu adalah inovasi pelayanan, akselarasi pembangunan daerah, perlindungan dan pemenuhan hak kelompok rentan dan gender, problematika sosial di masyarakat, serta ketahanan pangan dan pemerataan pembangunan. (rizqon)
Ediror: Abadi