BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sempat viral di media sosial, cerita seorang ibu yang anaknya menjadi korban dari dugaan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum pendidik di salah satu PAUD di Banjarmasin.
Anak berusia empat tahun tersebut mengalami patah tulang selangka dan pergeseran sendi bahu sebelah kiri.
Orang tua si anak tersebut pun menuliskan kekecewaan dan kekesalannya di media sosial, akibat kejadian yang menimpa anaknya tersebut.
Rizka Annida Yulita, mengatakan bahwa awalnya ia sudah mulai menerima dengan apa yang terjadi kepada anaknya tersebut karena lebih memfokuskan terhadap pengobatan anaknya.
Walaupun dari kejadian yang menimpa anaknya tersebut ia memang merasa ada kejanggalan.
“Ketika mendengar cerita dari para guru, bahwa anak saya itu terjatuh saat behambin (gendong dibelakang) dengan salah satu oknum guru itu,” ujarnya.
Baca Juga : Dugaan Kekerasan Terhadap Anak, Bunda PAUD Banjarmasin Masih Menunggu Informasi Secara Lengkap
Baca Juga : Viral di Media Sosial, Seorang Ibu Curhat Anaknya Jadi Korban Kekerasan PAUD Banjarmasin
“Tapi kalau dipikir, masa ia bisa langsung patah tulang seperti itu, seberapa tinggi sih. Tapi setelah itu kami tidak terlalu memikirkan karena kami hanya ingin fokus untuk penyembuhan anak kami,” sambungnya.
Ia juga menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada 1 Maret 2023 lalu. Ia dan suaminya mengatakan bahwa awalnya tidak mengetahui bahwa tulang anaknya tersebut patah.
“Pas tau kejadian itu kami langsung membawa anak kami ke tukang urut. Tapi setelah di urut anak kami ini tidak menunjukan tanda-tanda baik dan malah tetap kesakitan,” bebernya.
“Ketika mendengar dari teman-teman dan keluarga, bahwa ada tukang urut di Amuntai, langsung kami bawa kesana dan ternyata kata tukang urutnya ini bukan keseleo, tapi tulangnya patah,” tambahnya.
Setelah mengetahui hal tersebut ia dan suaminya pun langsung membawa ke RS Suaka Insan untuk dilakukan rontgen. Dan benar dari hasil rontgen terlihat bahwa tulang selangka patah dan sendi bahu mengalami pergeseran.
“Kami rontgen itu pada tanggal 7 Maret, karena sejak awal kejadian itu cuma kami rawat dan ke tukang urut saja,” terangnya.
Kini si anak tersebut sudah kembali ceria dan bisa beraktifitas normal seperti biasanya.
“Saat ini anak kami sudah sehat, tapi masih perlu dua kali terapi dan satu kali rontgen lagi,” ungkapnya.
Lantas bagaimana sikap ia dan suaminya berkaitan dengan dugaan kekerasan yang terjadi kepada anaknya tersebut?
Rizka mengatakan saat ini ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Polda Kalsel untuk menyelesaikan kasus dugaan kekerasan ini.
Terlebih ia sudah memiliki sejumlah barang bukti dan saksi atas kejadian yang menimpa anak pertamanya tersebut.
“Saat ini kami tinggal menunggu pemanggilan saksi dari pihak kepolisian. Juga nanti ada reka adegan yang dilakukan oleh pihak kepolisian,” pungkasnya. (fachrul)
Editor: Abadi