Keluarga Minta Polisi Ungkap Kematian Penemuan Mayat di Sungai Gampa

Relawan emergency melakukan proses evakuasi jasad Muhammad Yamin Sajali yang ditemukan meninggal di pondok kawasan sungai gampa Banjarmasin Utara

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pihak keluarga meminta kepolisian agar terus menyelidiki kasus penemuan mayat M. Yamin Sejali alias Ali (39), yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah pondok kawasan Jalan Sungai Andai atau Sungai Gampa, tepatnya di Sampak Karuk, Kecamatan Banjarmasin Utara, pada Senin (26/8/2024) lalu.

Orangtua korban, Asnawi (68), warga Jalan 9 November RT 12, Kecamatan Banjarmasin Timur mengungkapkan, saat ini rasa duka dan kebingungan terkait kematian anaknya masih menyelimuti.

“Anak saya orangnya baik, sering bergaul dengan siapa saja, tidak pernah terdengar memiliki musuh” ujarnya, Kamis (29/8/2024).

Sehari hari, almarhum memang sering berkebun di lokasi kejadian saat tidak ada pekerjaan lain.

Sebelum ditemukan, istri almarhum kata Asnawi sempat mengalami firasat buruk dan bermimpi tentang peti mati.

“Anaknya pun sempat mencari ayahnya yang sudah berangkat sejak Sabtu (17/8/2024) lalu,” imbuhnya.

Baca Juga : Mayat Pria Tanpa Tangan dan Kaki Ditemukan Membusuk di Pondokan Sungai Gampa

Baca Juga : Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Abah Nateh Digelar, 34 Adegan Diperagakan

Karena almarhum tidak kunjung pulang seperti biasanya Asnawi dan istri memutuskan untuk mendatangi lokasi. Namun, setibanya di sana, istri almarhum yang pertama kali melihat kondisi suaminya tersebut.

Sementara itu, keluarga almarhum sangat berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap kematian korban.

“Kami sekeluarga berharap polisi segera mengungkap siapa pelakunya, agar bisa diketahui apa penyebab sebenarnya dari kejadian ini,” tuturnya.

Sebelumnya, almarhum ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Kedua telapak tangan dan kaki kirinya hilang, serta bagian belakang leher mengalami luka serius.

Sementara itu, pihak kepolisian masih memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut lantaran masih menunggu hasil visum. (airlangga)

Editor: Abadi