BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kondisi memprihatinkan dialami para siswa SDN Karang Mekar 1. Siswa terpaksa menjalani sistem belajar bergantian atau shift akibat kekurangan ruang kelas.
Pemicunya, salah satu bangunan sekolah mengalami kerusakan cukup serius, dengan retakan yang diduga berasal dari pondasi yang melemah.
Ironisnya, kerusakan ini sudah terjadi sejak tahun lalu, namun hingga kini belum juga diperbaikan dari Dinas Pendidikan Kota Banajrmasin.
“Kami sangat berharap bangunan ini segera diperbaiki,” ujar Siti Aminah, salah satu guru di sekolah tersebut, Senin (29/4/2025).
Siti Aminah juga menjelaskan, karena kurangnya bangunan kelas, maka pihaknya harus menerapkan sistem belajar secara bergantian, dan itu menurutnya cukup menyulitkan, terutama bagi siswa yang masuk di sesi siang.
“Anak-anak yang masuk siang biasanya sudah kurang fokus belajar. Mereka cenderung lelah, tidak segar seperti anak-anak yang belajar di pagi hari,” jelasnya.
Baca Juga : Aliansi Kuasa Hukum Keluarga Juwita Libatkan Komnas HAM dalam Pengungkapan Kasus Pembunuhan
Tak hanya itu, jadwal belajar di siang hari juga kerap bentrok dengan berbagai aktivitas tambahan siswa, seperti les mengaji dan kegiatan lainnya di luar sekolah.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Banjarmasin, Ibnul Qayyim, memastikan bahwa perbaikan gedung sudah masuk dalam agenda pemerintah tahun ini.
“Insyaallah, perbaikan akan dilaksanakan pada 2025 ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp2,6 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan ulang gedung yang rusak.
Saat ini, proses persiapan tender sedang berlangsung, dengan target pelaksanaan pengerjaan dimulai pada bulan Juni.
“Kami optimis proyek ini akan selesai pada Desember 2025,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





