BANJARMASIN,klikkalsel – sebayak 33 karya seni rupa miliknya urang banua dipamerkan dalam sebuah pameran seni rupa dengan tema Rupa-rupa Topeng Merupa yang berlangsug di Aula Taman Budaya kalimantan selatan dari tanggal 15 hingga 18 Agustus.
Ketua Pelaksana Pameran, Hajriansyah menyebut ada sebanyak 11 seniman pelukis banua yang memamerkan lukisannnya, dimana setiap seniman memamerkan 3 lukisannnya dan salah satu lukisan harus sesuia dengan makna yakni ‘Rupa-rupa topeng merupa’.
“Maksud tema tersebut adalah sisi sisi kehidupan tengah masyarakat kota banjarmasin atau kalimantan selatang denga berbagai dinamikannhya dengan penggunaan cat minyak dan cat akrilik,†katannya. Jumat sore (16/8/2019).
Dijelaskannya, cat minyak adalah sebuah lukisan dengan bahan cat yang dicampur minyak dituangkan kedalam kanvas, sedangkan cat akrilik adalah bahan cat yang dicampur dengan air.
“Namun kedua bahan tersebut sangat bagus digunakan bedanya jika akrilik cepat mengering sedangkan cat minyak bisa berminggu-minggu,†kata Hajiriansyah yang juga memamerkan lukisannya pula dalam pameran tersebut..
Saat ditanya tentan perkembangan nasib seniman banua, Ia mengatakan seniman harus lebih kreatif dalam mencitai seni tersebut, artinnya dalam kehidupan tidak sepenuhnya pula menggantungkan nasib di seni lukis tersebut.
“Kalau kecintaan tak bisa dibantahkan sebab diatas kanvas adalah hasil kreasi serta imajinasi mencurahkan segalannya, namun kami juga bekerja diluar itu, ada yang guru, Dosen, pengusaha Mebel, dan banyak pula lainnya,†katannya.
Tak jauh beda dengan Ahmad Noor seorang seniman banua tersebut, kurangnya daya nilai penghargaan terhadap seni banua yang membuat para seniman yang harus mencari tambatan lain.
“Saya senang dan mencintai melukis namun untuk berlangsung hidup saya juga mengantungkan sebagai pembuat mebel,â€katanya. (Azka)
Editor : Amran