BANJARMASIN, klikkalsel – Forum Komunikasi Pencegahan Teroris (FKPT) Kalsel memonitor bahwa provinsi yang terdiri dari beragam umat beragama ini sudah memasuki potensi wilayah patut diwaspadai tentang radikalisme dan terorisme.
Status waspada tersebut, berdasarkan hasil riset FKPT tahun 2017 dengan melibatkan 300 respoden yang menemukan potensi radikalisme dan terorisme masyarakat Kalsel berada pada angka 55,5 poin dari rentang 0 sampai 100.
“Potensi angka itu masih terbilang hati hati, dari potensi radikal tertinggi pada angka 56,19 poin,” terang Syaugi Mubarak Seff selaku Kepala Bidang Kajian dan Riset FKPT Kalsel, saat acara sosialiasi hasil riset tentang potensi radikalisme dan terorisme di Kalssel dan buka puasa bersama di hotel Armani Banjarmasin.
Bukan begitu saja, Syaugi menjelaskan menurut hasil survei juga mencatat adanya daya tangkal masyarakat yang baik terhadap radikalisme.
Dari beberapa variabel yang dijadikan acuan, yaitu kearifan lokal, tingkat kesejahteraan, keamanan, pertahanan, keadilan, kebebasan, dan kepercayaan hukum, hanya 2 variabel yang mempunyai catatan perlu diuji.
“Kearifan lokal, kesejahteraan, kebebasan dan kepercayaan hukum jadi peredam radikalisme di masyarakat,” ujarnya.
Demi terus menekan radikalisme di Kalsel, FKPT akan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan. “Dalam aspek pertahanan dan keamanan justru menjadi daya tangkap paling lemah bagi umat islam khususnya di Kalsel,” jelasnya.
Survei sendiri dilaksanakan BNPT bersama FKPT dengan menggandeng 300 responden 5 kabupaten/kota serta melibatkan 25 enumerator. (baha)
Editor : Elo Syarif