BANJARMASIN, klikkalsel.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,5, yang terjadi pada koordinat 5,76 LS,112.33 BT atau pada titik 130 kilometer Timur Laut, Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 10 kilometer dampaknya dirasakan hingga Kalimantan Selatan, Jumat (22/3/2024)
Bukan hanya dirasakan warga di sejumlah pemukiman, dampak goyangan juga dirasakan warga yang berada di bangunan-bangunan sejumlah area publik di Banjarmasin
Salah satunya di Rumah Sakit TK III Banjarmasin. Pegawai, pengunjung dan pasien rumah sakit milik Polri tersebut juga merasakan goyangan akibat gempa tersebut.
Bahkan sebagian dari mereka ada yang sempat panik dan bergegas menuju halaman luar.
Hal tersebut dibenarkan Rudiansyah, Kasubagbinfung Rumkit Bhayangkara TkIII Banjarmasin saat dihubungi klikkalsel.com melalui sambungan telepon.
“Iya benar tadi ada gempa yang dirasakan oleh pegawai dan pasien di rumah sakit kita. Sekitar 1 sampai 2 menit goyangannya” ujarnya.
Dikatakannya sejumlah pasien yang berada di ruang IGD rumah sakit tersebut sempat panik dan bergegas keluar gedung untuk menyelamatkan diri dari hal-hal tak terduga.
Sedangkan, pasien yang tidak memungkinkan untuk berjalan dibantu dan dievakuasi oleh perawat serta pegawai rumah sakit untuk keluar mengunakan kursi roda dan ranjang.
“Kalau yang rawat inap tadi tidak sampai keluar gedung, cuma sempat keluar ke depan ruang masing-masing saja,” jelasnya.
Usai itu, mereka sempat bertahan di halaman rumah sakit selama 15 hingga 20 menit guna memastikan kondisi benar-benar aman sebelum kembali memasuki bangunan rumah sakit.
“Alhamdulillah semua baik-baik saja tidak ada yang terluka,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya ujar Rudi telah melakukan pemantauan terhadap sejumlah fasilitas, alat kesehatan dan bangunan rumah sakit. Dan hasilnya tidak ada kerusakan akibat bencana alam tersebut.
Lebih lanjut, meski ujarnya pihak rumah sakit kerap melakukan pelatihan evakuasi jika terjadi musibah. Ke depan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggelar rapat manajemen guna menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menyikapi bencana gempa bumi yang belakangan beberapa kali melanda Kalsel.
“Kita rutin menggelar pelatihan terkait evakuasi kebakaran. Tapi ke depan kita akan rapat manajemen guna menentukan apakah akan melakukan pelatihan evakuasi terhadap gempa bumi seperti ini,” pungkasnya. (David)
Editor: Abadi