BANJARMASIN, klikkalsel.com – Guna mencegah siswa membawa senjata tajam ke sekolah, Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan (Kadisdik Kalsel) Muhammadun akan melakukan pengadaan alat pemantau dan pendeteksi senjata tajam (detector garret).
Dengan alat tersebut, maka akan diketahui jika ada siswa yang nekat membawa senjata tajam dan benda benda yang membahayakan ke sekolah.
Hal tersebut diungkapkannya pasca adanya perkelahian berdarah yang melibatkan dua pelajar di salah satu SMA Negeri favorit di Banjarmasin, pada Senin (31/7/2023).
Dimana perkelahian itu, mengakibatkan satu pelajar di sekolah tersebut harus dioperasi lantaran mendapatkan empat mata luka tusuk di bagian tubuhnya.
Kadisdik Kalsel Muhammadun mengatakan, kejadian yang baru saja terjadi di sekolah itu menjadi bahan evaluasi pihaknya.
“Ini jadi evaluasi, tentunya tentang pendidikan karakter,” ujarnya.
Baca Juga : Korban Penusukan di SMA Negeri Favorit Banjarmasin Jalani Operasi
Baca Juga : Kadisdik Kalsel Jenguk Korban Penusukan di SMA Favorit, Tanggung Semua Biaya
Karena itu, kata Madun sapaan akrabnya, kemungkinan besar dalam penerimaaan siswa baru nanti setiap sekolah akan diadakan tes psikologi.
Menurutnya, pendidikan karakter sangat penting dalam mendidik siswa yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, pertemanan serta saling peduli satu sama lain.
Kemudian, kata Madun juga melakukan pengadaan CCTV yang mencakup kondisi dan seluruh aktivitas siswa siswi saat berada di lingkungan sekolah.
“Jadi petugas sekolah dapat melihat seluruh kondisi di lingkungan sekolah dan nanti akan mengetahui langsung atau bertindak lebih dahulu jika ada siswa yang bertindak mencurigakan,” imbuhnya.
Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kelalaian dalam pengawasan siswa saat berada di lingkungan sekolah. (airlangga)
Editor: Abadi





