Religi  

Jumat Terakhir Ramadan: Momen Istimewa untuk Memperbanyak Ibadah dan Memohon Ampunan

Ustadz H Adi Rahamn

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jumat terakhir di bulan Ramadan bukan sekadar penanda berakhirnya bulan suci, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah.

Di hari penuh keberkahan ini, banyak orang berlomba-lomba menyempurnakan ibadah mereka dengan harapan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Salah satu amalan yang dilakukan sebagian masyarakat pada hari ini adalah Shalat Kafarat, yang diyakini sebagai pengganti bagi sholat fardhu yang pernah ditinggalkan atau tidak sah.

Dijelaskan Ustadz H Adi Rahman, shalat Kafarat di hari Jumat terakhir ramadan ini yang harus diperhatikan bukan menggugurkan kewajiban mengqodho shalat yang kita ketahui.

“Ini hanya sebagai penjagaan kalau memang kita tidak ingat ada suatu waktu atau beberapa waktu lalu kita tidak shalat fardhu,” ujarnya, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga Safari Ramadhan 1446 H di Masjid Nurul Jannah: Wakil Bupati Balangan Ajak Perkuat Ibadah dan Silaturahmi

Baca Juga Percepat Sertipikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah di Indonesia, Wamen Ossy: Bentuk Tanggung Jawab Negara

 

Pelaksanaan shalat kafarat hampir sama dengan tata cara sholat pada umumnya. Baik itu sendiri-sendiri maupun berjamaah. Shalat ini dikerjakan sebanyak empat rakaat dan satu kali salam tanpa tahiyat awal.

Perbedaannya hanya terletak pada niat dan surah yang dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah. Pada setiap rakaat shalat kafarat, setelah membaca surah Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi.

“Dengan melaksanakan shalat empat rakaat dengan usolinya arba raka’atin Kafaratan minal junubi ala mafatani minal sholati Al makobrati lilah itaala,” ungkapnya.

“Sengaja ku sembahyang (shalat) empat rakaat dari dosa keluputan (lupa) dari sembahyang fardhu karena Allah ta’ala,” sambungnya.

Kemudian, ustadz juga menjelaskan di rakaat pertama sesudah membaca surah Al Fatihah, membaca Ayat Kursi sebanyak tujuh kali.

“Rakaat kedua, setelah membaca Al Fatihah dilanjutkan membaca Inna Aktoina sebanyak lima belas kali,” ungkapnya.

Kemudian, rakaat ketiga sesudah membaca Al Fatihah kembali lagi membaca Ayat Kursi sebanyak tujuh kali.

Begitu juga di rakaat ke 4 setelah membaca Al Fatihah dilanjutkan lagi membaca Inna Aktoina sebanyak lima belas kali.

“Setelah itu baru salam,” pungkasnya. (airlangga)

Ediror: Abadi