Religi  

Jemaah 5 Rajab Asal Sampit Rela Datang Lebih Awal Demi Dapat Tempat Shalat di Sekumpul

Suasana perempatan kubah, tanjung rema, dan sungai Kacang

MARTAPURA, klikkalsel.com – Gelombang kedatangan jemaah ke kawasan Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, mulai padat sejak dua hari menjelang peringatan 5 Rajab.

Situasi itu mendorong Sayuti (63), jemaah asal Sampit, Kalimantan Tengah, memilih datang lebih awal. Ia berangkat sejak Rabu (24/12/2025) bersama rombongan menggunakan tiga unit mobil, dengan satu tujuan utama bisa beribadah berjamaah dengan tenang di Musholla Ar-Raudhah Sekumpul.

“Kami sengaja datang lebih awal agar bisa ikut shalat berjamaah, terutama shalat Jumat, Magrib, dan Isya di Ar-Raudhah,” ujar Sayuti, Jumat (26/12/2025).

Meski demikian, padatnya jemaah membuat ruang ibadah tak lagi mampu menampung. Saat shalat Jumat, Sayuti bersama jemaah lainnya terpaksa menggelar sejadah di badan jalan.

Namun kondisi itu justru dimaknainya sebagai pengalaman spiritual yang berkesan.

“Walaupun shalat di jalan, bagi saya ini sangat bernilai. Di usia yang sudah senja, bisa berada di sini dan ikut berjamaah adalah rezeki besar,” tuturnya.

Selama di Martapura, sebagian rombongan Sayuti menginap di rumah keluarga yang bermukim di sekitar Sekumpul. Sementara jemaah lainnya memanfaatkan penginapan gratis yang disediakan warga di salah satu sekolah di kawasan Jalan Pendidikan, Martapura.

Baca Juga : Aksi Mulia Taksi Bandara Syamsudin Noor Sediakan Layanan Gratis untuk Jemaah Menuju Sekumpul

Baca Juga : Jemaah 5 Rajab Diimbau Hati-hati saat Melintas di Jalan Martapura Lama dan Kertak Baru, Sejumlah Titik Jalan Terendam Air

Menurut Sayuti, tingkat kepadatan jemaah tahun ini terasa jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, meski puncak peringatan 5 Rajab masih dua hari lagi.

“Saya hampir setiap tahun berangkat. Tapi ini yang paling padat. H-2 saja Sekumpul sudah padat merayap,” katanya.

Lonjakan jemaah turut berdampak pada arus lalu lintas. Sejak Jumat siang, Jalan Sekumpul dan sejumlah akses menuju Musholla Ar-Raudhah serta Masjid Syiarus Shalihin atau Masjid Pancasila dipadati kendaraan roda dua dan roda empat.

Di beberapa titik, laju kendaraan kerap tersendat bahkan berhenti total, terutama di persimpangan jalan.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan mengular cukup panjang. Tak sedikit jemaah memilih berjalan kaki menyusuri tepi jalan demi menghindari kemacetan.

Aparat kepolisian bersama relawan tampak siaga mengatur arus lalu lintas, melakukan buka-tutup jalur secara situasional, serta mengarahkan kendaraan ke kantong parkir yang tersedia. (airlangga)

Editor: Abadi