BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin bersama dengan TPID dan unsur Forkopimda mengadakan pemantauan terhadap ketersediaan dan harga distributor bahan pokok (Bapok) setelah Lebaran Idul Fitri, terpusat di dua tempat yakni, Pasar Harum Manis serta sejumlah Distributor Bahan Pokok (Bapok).
Kegiatan pemantauan distribusi Bapok ini ini merupakan tindaklanjut dari rapat evaluasi pengendalian inflasi daerah tahun 2024 yang diadakan oleh Kemendagri.
Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan bahwa pemantauan Bapok ini juga sebagai langkah awal pihaknya untuk mengetahui ketersediaan dan distribusi jelang Hari Raya Idul Adha.
“Stok untuk bahan pokok seperti tepung, gula, bawang putih, dan bawang merah cukup aman, namun terjadi kenaikan harga untuk bawang merah, meskipun masih dalam batas normal,” ujarnya.
Baca Juga : Berkas Salah Satu Tersangka Mafia Tanah di Banjarmasin Telah P-21
Baca Juga : Banjarmasin Siap Melangkah Menjadi Kota Terinovatif
Ia juga menjelaskan bahwa kenaikan harga bawang merah terjadi lantaran adanya penyesuaian harga dari distributor ke pengecer, termasuk penambahan biaya kemasan dan penyusutan barang.
“Meskipun terjadi kenaikan, namun tetap terkendali. Yakni Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu per kg. Meski sebelumnya sempat melonjak hingga Rp 70 ribu per kg,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Gula, Terigu, Minyak Kota Banjarmasin, Aftahuddin menyampaikan bahwa harga gula pasir mengalami penurunan dalam satu minggu terakhir karena memasuki masa giling.
“Harga gula pasir saat ini sekitar Rp 16.500 per kilogram dikali 50 kg di tingkat distributor, namun bisa mencapai Rp 17.500 hingga Rp 18 ribu di tingkat pengecer karena biaya angkut dan penyusutan,” jelasnya.
“Harga maksimal untuk gula pasir adalah sampai Rp 18 ribu, apabila melebihi angka tersebut perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” tandasnya.(adv/fachrul)
Editor : Amran





