BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menyusul Surat Keputusan Bersama (SKB) yang di keluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Makarim, mulai 2021 sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi syarat tertentu.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto mengatakan, keputusan itu dihasilkan dalam zoom meeting yang diikuti oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan BNPB Pusat yang merevisi SKB 4 Menteri.
“Bahwa keputusan tersebut sudah sejalan dengan revisi SKB 4 Menteri RI yang baru saja dilakukan beberapa waktu lalu,” ucapnya, Minggu (22/11/2020).
Ia menjelaskan, poin pertama dalam revisi tersebut menyebutkan, keputusan pelaksanaan pembelajaran tatap muka memang harus diperhatikan ke depan.
Karena menurutnya, kondisi sekarang hanya terdapat 13 persen dari seluruh sekolah di Indonesia yang menerapkan pembelajaran tatap muka.
“Sedangkan sekolah lain tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka,” sebutnya.
Ia juga menjelaskan, dari evaluasi pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama berlangsungnya pandemi Covid-19, saat ini mempunyai banyak catatan.
Di antaranya muncul kemungkinan tumbuh kembang anak yang tidak baik dan terjadinya kasus kekerasan terhadap anak di rumah.
Di samping itu, saat ini kewenangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya dipegang oleh kepala daerah.
“Tidak perlu lagi memerlukan rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Banjarmasin,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, pemberitaan nasional menunjukkan jika zonasi resiko Covid-19 tidak menjadi pertimbangan utama dalam rencana penerapan sekolah tatap muka.
Sekedar diketahui sebelumnya, pihaknya telah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka pada 4 sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sejak Senin, 16 November 2020 yang lalu selama 10 hari.
Di mana pihaknya sepakat hasil dari simulasi sekolah tatap muka akan dievaluasi pada rapatkan, Kamis 26 November mendatang.
“Jadi rabu simulasi pembelajaran tatap muka ini akan berakhir,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan dilakukannya simulasi tersebut, pihaknya bisa mencari formula yang tepat untuk menentukan metode pembelajaran di sekolah selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Dengan simulasi ini kita bisa tahu bagaimana shifting yang ideal untuk diterapkan di masing-masing sekolah, mulai dari penyusunan kurikulumnya yang tepat, serta kesiapan guru-guru yang mengajar,” paparnya.
Ia juga mengaku, pihaknya akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka dalam periode transisi yang ditargetkan digelar pada awal Januari 2021.
“Jadi sesuai dengan instruksi Menteri Nadiem, pada Januari nanti sekolah tingkat Paud sampai dengan SMP di Banjarmasin bisa menggelar pembelajaran tatap muka. Tidak ada lagi sekolah tatap muka per jenjang pendidikan,” tegasnya.
Kendati demikian, sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring di rumah tetap dilakukan.
“Karena setiap sekolah nanti akan menerapkan sistem belajar tatap muka per shift,” pungkasnya. (airlangga)
Editor : Akhmad