BANJARBARU, klikkalsel – Istri Presiden RI keempat, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Muh melakukan agenda Safari Ramadhan di banua. Ibu negara 1999-2001, mengajak masyarakat Kalsel memperkokoh persatuan bangsa di tengah tensi panas politik Nasional yang saat ini terjadi.
Shinta Nuriyah sapaan akrabnya menyampaikan perasaan miris atas konflik yang terjadi pascapemilu kepada awak media, di tengah kegiatan sahur bersama H Rudy Arifin dan Jurnalis se Kalsel di Q Mall-Dafam Hotel Syariah Banjarbaru, Minggu (26/4/2019).
Di tengah momentum bulan Ramadhan ini, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat. Agar bersama memadamkan kobaran api kebencian dan hoaks. Sebab, menurutnya hal tersebut pemicu utama terjadi konflik.
“Virus kebencian masih bertengger di hati insan Indonesia, para insan media pasti merasakan. Virus itu belum hilang dari hati insan Indonesia. Untuk mengatasi, caranya apa? Membawa ajaran moral dan budi pekerti yang luhur karena puasa mengajarkan tentang kesabaran,” ungakapnya.
Dia pun mewanti-wanti suasana yang dirasa kondusif, belum tentu menjamin keamanan dan kedamaian. Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus, guna menekan terjadi konflik di daerah-daerah. Dengan cara mempererat ukuwah islimiyah atau pesaudaraan sesama umat muslim yang mejunjung tinggi NKRI.
“Semua kota, semua desa yang saya singgahi, berita mengatakan di sini kondusif, di sini aman, di sini tidak terjadi apa-apa. Tapi jangan disangka air tenang tidak menghanyutkan,” tegasnya di hadapan insan pers.
Sementara itu, sebagaimana diketahui istri Presiden RI Abdurrahman Wahid ini, Sinta Nuriyah memang rutin di setiap bulan suci Ramadhan menggelar sahur keliling ke penjuru kota-kota di Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, dia kerap kali sahur dan duduk bersama masyarakat dari berbagai unsur.
Biasanya agenda dilalukan di pasar-pasar, pinggir jalan, dan Lembaga Permasyarakatan (LP). Bahkan, dia juga mengundang warga antar agama untuk ikut bersama menikmati santap sahur. Di Kalsel sendiri, Sinta Nuriyah pernah sahur bersama warga di pasar Sentral Antasari Banjarmasin, pada masa H Rudy Arifin menjabat Gubernur Kalsel.
Menurut Sinta Nuriyah melalui kegiatan atau cera tersebut dapat memperkokoh kerukunan umat. Sebab tak ada dinding pembatas antara masyarakat, sehingga terjalin suasana kebersamaan.
“Tujuannya adalah untuk mengungkapkan sebagai ungkapan tali persaudaraan, kebersamaan, kerukunan, saling menghormati, saling mengahargai, saling tolong menolong di antara kita anak bangsa Indonesia,” ucapnya. (rizqon)
Editor : Farid