BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jejak sejarah di Kota Banjarmasin tak hanya tersimpan dalam sebagai dokumen yang ada di buku pelajaran, ditengah kerasnya kemajuan teknologi yang modern, bangunan tua, rumah ibadah kuno, dan situs bersejarah berdiri teguh menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa.
Untuk terus menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah tersebut, Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Budporapar) Kota Banjarmasin rupanya telah mempersiapkan proses penetapan sejumlah bangunan sebagai cagar budaya.
Plt Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Fitriah, mengatakan bahwa setiap proses dilakukan melalui kajian ilmiah oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), yang bertugas menilai kelayakan bangunan berdasarkan sejumlah kriteria ketat.
“Biasanya ada tim cagar budaya yang mengkaji dan menilai secara langsung. Apakah sebuah bangunan memenuhi syarat atau tidak, itu ada verifikasinya. Kita tidak bisa sembarang menetapkan,” jelas Fitriah
Saat ini, beberapa bangunan telah masuk dalam daftar usulan untuk ditetapkan sebagai cagar budaya. Di antaranya terdapat gereja tua dan klenteng bersejarah yang telah berdiri selama puluhan bahkan ratusan tahun di Kota Banjarmasin.
Baca Juga Jaga Warisan Kota Seribu Sungai, Banjarmasin Usulkan Beberapa Bangunan Bersejarah Jadi Cagar Budaya
Baca Juga Wagub Kalsel Hasnuryadi Resmikan Kalsel Park: Menjaga Warisan Alam!
Proses ekspose atau pemaparan hasil kajian akan dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya, Wali Kota Banjarmasin meminta agar tim ahli mempresentasikan secara menyeluruh aspek historis dan arsitektural bangunan-bangunan tersebut sebelum penetapan resmi dilakukan.
“Ini bagian dari pelestarian nilai budaya kita. Dengan penetapan cagar budaya, ada tanggung jawab untuk merawat dan menjaga, tapi bukan berarti tidak boleh direnovasi. Renovasi boleh, asalkan tidak mengubah struktur asli yang memiliki nilai historis,” jelasnya.
Penetapan ini bukan hanya soal melindungi bangunan tua, tapi juga tentang menjaga identitas Kota Banjarmasin yang sudah berdiri selama 499 Tahun.
Fitriah menegaskan bahwa cagar budaya adalah pengingat akar sejarah masyarakat Banjarmasin sumber inspirasi untuk membangun masa depan tanpa melupakan masa lalu.
Dengan langkah ini, Banjarmasin berupaya menyelaraskan kemajuan kota dengan pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya yang menjadi fondasinya selama berabad-abad.
“Melalui pelestarian ini, kita berharap kota bukan hanya dibangun untuk masa depan, tetapi juga menghormati jejak langkah para pendahulu,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran





